Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Mendisiplinkan yang Tak Efektif dan Bikin Anak Cemas, Apa Saja?

Kompas.com - 14/12/2021, 18:55 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Fatherly

Tuntun anak-anak agar mereka dapat menangani situasi serupa dengan lebih tepat di masa depan yang menambahkan lapisan penguatan positif. 

Misalnya, ketika anak memukul adiknya yang mengambil mainannya, tanyakan pada anak apa yang ia rasakan. Lalu beritahu jika ia merasakan emosi itu lagi, coba untuk meminta baik-baik mainannya atau minta bantuan orangtua untuk mencari solusi bersama.

2. Disiplin yang terlalu keras

Selain disiplin fisik, displin yang terlalu keras terhadap anak-anak juga bisa membuat mereka merasa cemas.

Misalnya, ketika kita mendisiplinkan anak dengan metode time-out atau memindahkannya ke satu tempat, kita mungkin tergoda untuk membiarkan mereka di sana terlalu lama karena sejumlah alasan.

Tetapi, jika batas waktu terlalu lama, itu juga bisa menjadi kontraproduktif bagi mereka.

"Ada batasan berapa lama anak-anak dapat memproses informasi. Dan untuk anak-anak yang lebih kecil, batas itu cukup pendek," kata Brandt.

"Jadi, mereka mungkin memiliki waktu istirahat dan belajar sebentar, lalu bermain di kamar mereka atau duduk di kursi dan melamun. Itu adalah sesuatu yang tidak kita inginkan. Itu hanya akan melewatkan tujuannya," ujar dia.

Mungkin akan lebih bermanfaat jika kita menggabungkan "time out"singkat dengan tindakan disipliner lain yang sesuai untuk membantu anak-anak memproses perilaku buruk mereka.

Baca juga: Orangtua Sering Membentak Anak, Ini 6 Dampak Buruknya

3. Disiplin yang tidak konsisten

Aspek terpenting dari disiplin adalah konsisten dengan aturan dan konsekuensi. Namun, pada anak yang lebih kecil konsistensi jauh lebih penting. 

Ketika aturan dan harapan terus berubah, anak-anak bisa menjadi cemas bahkan ketika mereka berperilaku dengan tepat.

"Orangtua akan menunda mendisiplinkan anak mereka karena reaksi anak itu. Jadi anak memiliki kebebasan untuk melakukan apa saja, sampai orangtuanya membentak dan marah," terang Brandt.

"Bagi anak, mereka akan merasa bingung mau melakukan apa saja, sampai tiba-tiba dimarahi," ungkapnya.

Kombinasi kebingungan dan ketakutan itu adalah tempat berkembang biaknya kecemasan.

Baca juga: Menghadapi Anak yang Suka Berbohong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Fatherly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com