Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2021, 07:18 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia telah mendeteksi temuan awal varian B.1.1.529 atau Omicron. Hal ini diumumkan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kamis (16/12/2021) kemarin.

Dalam keterangan pers secara vitual, Budi mengatakan, temuan ini berawal dari tiga petugas kebersihan di Wisma Atlet yang terkonfirmasi positif Covid-19 usai menjalani tes PCR rutin.

Baca juga: 5 Fakta Varian Omicron yang Sudah Masuk ke Indonesia

"Pada tanggal 8 Desember lalu dites dan hasilnya positif. Kemudian, pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing," ujar Budi.

"Hasilnya keluar pada 15 Desember, yakni dari tiga orang yang positif tadi, satu orang dipastikan terdeteksi varian Omicron," ungkap dia.

Meski belum diketahui petugas kebersihan itu tertular karena kasus lokal atau "impor", banyak orang tentu bertanya-tanya apakah bisa seseorang terjangkit Omicron tanpa penularan?

Menurut Dokter Spesialis Patologi Klinik RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tonang Dwi Ardyanto dr. SpPK, Ph.D, kemungkinan itu bisa saja terjadi karena mutasi alamiah virus.

"Bisa saja. Jadi pada dasarnya, virus itu memang rentan bermutasi," ujar dr. Tonang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/12/2031).

"Selama virus bereplikasi, maka ada risiko mutasi. Bila mutasi itu berhasil bertahan dari kompetisi varian lain, maka mampu bertahan bahkan bisa berkembang," kata dia.

Ini artinya, ada kemungkinan SARS-CoV-2 yang sudah menginfeksi tubuh seseorang secara kebetulan bermutasi dan hasilnya menjadi Omicron.

Baca juga: Apakah PCR dan Antigen Efektif Mendeteksi Varian Omicron?

"Maka dapat terjadi, terdeteksi kasus Omicron tanpa yang bersangkutan tertular dari orang yang baru pulang dari luar negeri," ucap dr. Tonang.

Meski ada peluang seseorang terjangkit Omicron tanpa penularan, dr. Tonang meminta penelusuran terhadap masuknya mutasi baru SARS-CoV-2 ini harus tetap dilakukan.

Caranya, harus diketahui faktor kontak erat, riwayat perjalanan, hingga temuan kasus serupa di lingkungan sekitar.

"Tentu saja, itu semua adalah soal peluang. Jadi bukan memastikan," ucap dia.

"Setelah diyakini benar tidak ada kemungkinan bersumber dari orang lain yang baru saja tiba dari luar negeri dan terbukti positif, maka dapat saja disimpulkan bahwa yang terjadi adalah kasus lokal. Terjadi mutasi secara alamiah," tambah dr. Tonang.

Omicron harus dideteksi dengan tes WGS

Tes PCR memang masih menjadi standar baku untuk mendeteksi apakah seseorang positif Covid-19.

Baca juga: Dosis Ketiga Pfizer-BioNTech Diklaim Mampu Tangkal Varian Omicron

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com