Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2021, 09:48 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Dr. Kemper mengatakan, seseorang hampir tidak mungkin mengalami perasaan cemas dan bersyukur pada saat yang bersamaan.

“Beralihlah untuk berfokus pada orang, keadaan, atau hal-hal yang Anda syukuri, dan perhatikan suasana hati Anda membaik,” kata Dr. Kemper.

“Ini juga merupakan latihan yang bagus sebelum tertidur setiap malam," tambahnya.

Memadukan rasa syukur dan meditasi

Mirip dengan tujuan bersyukur, meditasi adalah latihan mental untuk meningkatkan kesadaran terhadap kondisi saat ini.

“Semua meditasi sebenarnya, adalah perhatian yang dialihkan,” jelas Anne Hartley, pendiri Hart Life Academy di Australia.

“Alih-alih membiarkan pikiran mengembara dan memikirkan apa pun, meditasi membawa perhatian pikiran ke napas, objek, atau mantra kita.”

Meditasi tradisional berfokus pada pernapasan dan mantra berulang, seperti suara, kata, atau frasa. Prosesnya juga dapat disesuaikan dengan fokus pada rasa syukur.

"Anda dapat menggunakan kata 'terima kasih' atau 'Saya bersyukur' sebagai mantra saat meditasi," kata Hartley.

"Atau bisa fokus pada semua yang Anda syukuri, yang lebih merupakan latihan kesadaran," tambahnya.

Meditasi yang berbeda mempengaruhi bagian otak yang berbeda. Hartley mengatakan, meditasi bersyukur memengaruhi korteks prefrontal, yang membantu pemikiran dan pengambilan keputusan.

Sebuah studi yang dilakukan tahun 2017 oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menunjukkan meditasi ternyata bisa meningkatkan kesehatan mental pekerja dengan menurunkan tingkat stres.

Baca juga: Pahami, 6 Manfaat Meditasi Berdasarkan Penjelasan Ilmiah

Meditasi bukanlah sihir

Hartley menyampaikan, banyak orang salah melakukan meditasi beryukur sebab mengharapkan hasil yang instan.

“Kadang-kadang ketika kita bermeditasi, kita tidak merasa berbeda, sedangkan di lain waktu meditasi bisa sangat menenangkan,” katanya.

Karena pikiran manusia tidak pernah berhenti berpikir, meditasi akan membantu seseorang mengarahkan pikirannya ke satu titik fokus.

Jika tujuannya adalah kesadaran akan rasa syukur, kita dapat melatih perhatian ini sekali sehari atau satu jam sekali saat kita berusaha mencapai keseimbangan.

“Anda tidak ingin membuat meditasi menjadi tugas, tetapi lebih merupakan gaya hidup untuk dapat mengambil momen-momen kecil dari jeda bersyukur,” kata Cassiday.

Jadi cobalah meditasi dengan berfokus pada rasa syukur untuk semakin menguatkan rasa itu, maka kita akan lebih sehat secara mental dan emosional.

Baca juga: Waktu Terbaik untuk Meditasi, Kapan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com