Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 17/12/2021, 11:28 WIB


KOMPAS.com - Kanker pankreas menjadi salah satu jenis kanker yang paling mematikan. Kanker ini juga yang merenggut nyawa pendiri Apple, Steve Jobs, meski ia tinggal di negara maju yang teknologi kedokterannya lebih canggih.

The National Cancer Institute menyebutkan kanker pankreas jarang bisa disembuhkan. Bila kanker masih berada di pankreas (terlokalisasi), tingkat kesembuhan tentu akan makin besar. Meski begitu, biasanya harapan baik ini pada seluruh kasus hanya sedikit, yaitu kurang dari 20 persen.

"Kanker pankreas memang sangat mematikan karena itu penting deteksi dini agar tidak terlambat ditangani," kata Dr.C Rinaldi Lesmana Sp.PD-KGEH dalam wawancara terbatas yang diadakan oleh PT.Sometech Indonesia (15/12).

Baca juga: Mengenal Stadium Kanker Pankreas beserta Gejalanya

Kendati begitu, ia mengakui bahwa kanker pankreas memang sulit dideteksi karena lokasinya yang tersembunyi di belakang lambung.

"Terkadang gejalanya sering dikira sakit mag atau gangguan pencernaan," papar dokter yang berpraktik di RS MRCCC Siloam Semanggi dan RS Medistra Jakarta ini.

Faktor risiko kanker pankreas

Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang menderita kanker pankreas, antara lain kebiasaan merokok, obesitas, konsumsi alkohol, dan diabetes melitus.

Kaitan antara diabetes melitus dan pankreas menurut Rinaldi cukup besar. Seperti diketahui, pankreas menghasilkan enzim dan hormon, termasuk insulin.

Baca juga: Terbukti Berdampak pada Pankreas, Covid-19 Bisa Sebabkan Lonjakan Kasus Diabetes

Enzim pankreas membantu mencerna makanan di dalam usus kecil, sedangkan insulin mengontrol kadar gula dalam darah. Kedua enzim dan hormon itu diperlukan untuk mempertahankan tubuh agar bekerja dengan benar.

Selain itu, waspadai juga jika memiliki penyakit batu empedu dan perlemakan pankreas.

"Diperlukan pemeriksaan MRI dan endoskospi ultrasound untuk mendeteksi dan mengevaluasi," kata Rinaldi.

Karena gejalanya mirip dengan penyakit lain, biasanya orang tidak melakukan pemeriksaan sehingga baru diketahui setelah kankernya sudah stadium lanjut.

"Gejala awal yang dirasakan pasien mungkin tidak begitu terasa karena menyerupai sakit mag biasa. Namun alangkah baiknya jika dilakukan screening awal ke dokter spesialis. jika dibiarkan akan semakin ganas dan berakibat fatal,” tandasnya.

Baca juga: Gejala Pankreatitis (Radang Pankreas) yang Perlu Diwaspadai

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke