KOMPAS.com - Kesedihan akibat kematian orang yang disayangi kadang tidak muncul begitu saja, namun perlahan bertambah hingga memuncak.
Perasaan tersebut datang secara bertahap sampai akhirnya kita benar-benar merasa kehilangan. Sampai akhirnya kesedihan yang dirasakan terasa seperti tak tertahankan dan berlarut-larut.
Kehilangan orang yang disayangi memang menciptakan kesediahan yang rumit dan sulit dipahami.
Baca juga: Kesedihan Berlarut Akibat Kematian Orang Terdekat, Apakah Normal?
Namun sebenarnya itu adalah proses emosional yang wajar dialami oleh semua orang. Namun tidak semua dari kita tahu cara menghadapinya sehingga bisa menerima perasaan tersebut.
Berikut adalah lima tahapan kesedihan yang lazin kita rasakan dan cara terbaik menghadapinya:
Tahap pertama adalah penyangkalan alias denial yang sebenarnya membantu kita meminimalkan rasa sakit emosional luar biasa tersebut. Perubahan kondisi yang ekstrem ini membuat pikiran kita butuh waktu untuk beradaptasi.
Fase ini menjadi momen untuk mengumpulkan informasi untuk dijelajahi dan banyak kenangan menyakitkan untuk diproses. Denial mencoba memperlambat proses ini dan membawa kita melewatinya secara bertahap, daripada mengambil risiko potensi perasaan kewalahan oleh emosi kita.
Tahap pertama kesedihan ini membantu kita menyerap kondisi terbaru dan memahami apa yang terjadi.
Amarah adalah tahapan kedua dari kesedihan saat mulai memahami kondisi yang dihadapi. Kita mulai merasakan sakit emosional, merasa frustasi akibat tidak berdaya sehingga muncul kemarahan.
Kerapkali seseorang akan mengarahkan amarahnya pada orang lain, Tuhan atau kehidupan. Beberapa orang juga marah ketika orang yang dicintainya meninggal karena merasa ditinggalkan sendirian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.