Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Margarin Lebih Sehat dari Mentega, Apa Alasannya?

Kompas.com - 17/12/2021, 19:49 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber WebMD

"Margarin harus dimakan dalam jumlah sedikit, karena masih mengandung beberapa lemak jenuh dan mengandung jumlah kalori yang tinggi per takaran saji," sambungnya..

Laporan tersebut dipublikasikan secara online baru-baru ini di jurnal Public Health Nutrition.

Sementara itu, Samantha Heller yang merupakan ahli gizi klinis senior di NYU Langone Health di New York, memperingatkan bahwa alih-alih margarin atau mentega, pilihan yang lebih sehat adalah minyak nabati.

“Entah olesannya berasal dari lemak sapi atau bahan kimia, yang membedakan adalah kandungan lemak jenuhnya,” katanya.

"Lemak jenuh, lemak yang padat pada suhu kamar, seperti mentega, lemak babi, bacon dan lemak ayam, atau dari dunia tumbuhan, kelapa sawit dan minyak kelapa, yang ingin kami batasi."

Heller mengutarakan bahwa lemak ini meningkatkan risiko peradangan, penyakit kardiovaskular, dan penyakit kronis lainnya.

"Cobalah menggunakan lebih banyak minyak yang cair pada suhu kamar, seperti minyak zaitun extra virgin, canola, alpukat, kenari, wijen atau minyak bunga matahari dalam olesan, saus dan masakan," sarannya.

"Minyak dapat dibumbui dengan cuka, rempah-rempah, rempah-rempah dan tambahan seperti tomat kering," ucap Heller.

Baca juga: Waspadai Kandungan Lemak Jenuh di Dalam Mentega...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber WebMD
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com