Ninik mengatakan, kondisi yang lebih serius tetapi luput dari perhatian adalah pikun. Banyak orang menyamakannya dengan lupa sehingga tidak awas dengan berbagai gejala yang muncul.
Padahal, pikun adalah bukti terjadinya penurunan kemampuan berpikir secara drastis akibat menurunnya jaringan otak.
"Pikun itu adalah demensia, bukan lupa, dan gejalanya biasanya meningkat seiring usia," tambah akademisi Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler FKUI ini.
Baca juga: 5 Kunci Sukses agar Tak Jadi Manusia Pikun
Ditegaskan pula, pikun bukan merupakan gejala normal dalam proses penuaan sehingga tidak boleh disepelekan.
Pikun alias demensia, tambah Ninik, terjadi karena adanya kelainan neurogeneratif pada otak seseorang.
Pemicunya bisa beberapa hal, khususnya gaya hidup yang cenderung tidak sehat. Misalnya saja kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, asupan gula terlalu tinggi, dan makan terlalu banyak.
Kebiasaan kurang tidur yang dijalani juga bisa memicu pikun alias demensia. Kecenderungan kurang melakukan stimulasi pada pikiran juga bisa memberikan dampak yang sama buruknya.
Pikun sebenarnya dapat dikenali dengan sejumlah gejala dalam aktivitas harian. Selain gangguan daya ingat yang ekstrem, demensia juga ditandai dengan kesulitan untuk fokus dan melakukan kegiatan yang familiar.
Disorientasi, kesulitan memahami visuospasial, gangguan komunikasi, dan sering menaruh barang tidak pada tempatnya juga bisa menjadi gejala pikun atau demensia.
Ninik juga menambahkan, perilaku sosial yang terganggu, seperti enggan bergaul, serta perubahan perilaku dan kepribadian, juga kerap dialami oleh penderita pikun atau demensia.
Baca juga: 6 Gejala Awal Demensia pada Lansia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.