Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lupa Vs Pikun, Gangguan Daya Ingat yang Serupa tapi Tak Sama

Kompas.com - 18/12/2021, 12:44 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Pikun alias demensia, tambah Ninik, terjadi karena adanya kelainan neurogeneratif pada otak seseorang.

Pemicunya bisa beberapa hal, khususnya gaya hidup yang cenderung tidak sehat. Misalnya saja kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, asupan gula terlalu tinggi, dan makan terlalu banyak.

Kebiasaan kurang tidur yang dijalani juga bisa memicu pikun alias demensia. Kecenderungan kurang melakukan stimulasi pada pikiran juga bisa memberikan dampak yang sama buruknya.

Pikun sebenarnya dapat dikenali dengan sejumlah gejala dalam aktivitas harian. Selain gangguan daya ingat yang ekstrem, demensia juga ditandai dengan kesulitan untuk fokus dan melakukan kegiatan yang familiar.

Disorientasi, kesulitan memahami visuospasial, gangguan komunikasi, dan sering menaruh barang tidak pada tempatnya juga bisa menjadi gejala pikun atau demensia.

Ninik juga menambahkan, perilaku sosial yang terganggu, seperti enggan bergaul, serta perubahan perilaku dan kepribadian, juga kerap dialami oleh penderita pikun atau demensia.

 Baca juga: 6 Gejala Awal Demensia pada Lansia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com