"Pada akhirnya ini mengenai bagaimana kita mengatasi dan menangani stres," tambah dia.
"Tubuh dapat menangani perubahan tekanan darah yang akut ini dengan relatif baik. Apa yang dikhawatirkan adalah tekanan darah yang meningkat secara kronis."
Tidak diketahui dengan pasti bagaimana stres kronis dapat memengaruhi tekanan darah, menurut Laffin.
Studi terbaru menunjukkan tubuh manusia cenderung melepaskan lebih banyak hormon stres seiring dengan stres yang berkepanjangan.
Namun dari studi itu pula, ditemukan stres dapat memengaruhi kebiasaan dan gaya hidup kita, yang akhirnya memicu hipertensi.
"Orang yang mengalami stres kronis cenderung kurang tidur, tidak banyak berolahraga dan membuat pilihan makanan yang tidak sehat," ujar Laffin.
"Hal ini mengarah pada tekanan darah yang lebih tinggi dan peningkatan risiko stroke atau masalah kardiovaskular lain yang merugikan."
Laffin mencatat, setiap orang menangani stres dengan cara berbeda, sehingga agak sulit menemukan kapan stres akut dapat berubah menjadi stres kronis.
"Apabila stresor berlangsung selama berminggu-minggu, maka stres akut berisiko untuk berubah menjadi stres kronis," ucapnya.
"Dua orang bisa berada dalam situasi yang sama persis, namun situasi tersebut jauh lebih membuat satu orang stres dibandingkan orang lain."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.