Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Item Fesyen yang Kini Harus Dihindari Pria demi Tetap Trendi

Kompas.com - 20/12/2021, 14:38 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki tampilan yang lebih modis (stylish) tidak hanya berlaku oleh para wanita saja, tetapi juga bagi para pria.

Maka dari itu, saat ini ada banyak sekali gaya berpakaian yang dapat dipilih dan dieksplorasi para pria agar tampilannya terlihat lebih modis, serta trendi.

Meski demikian, tidak semua item fesyen bagus untuk membuat tampilan para pria menjadi lebih modis, dan bahkan -mungkin, malah menjadi terkesan norak jika dikenakan.

Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut ini terdapat beberapa item fesyen yang harus dihindari para pria jika ingin terlihat lebih modis.

1. Celana tiga perempat

.apetogentleman.com .
Celana tiga perempat menjadi salah satu item fesyen yang buruk jika digunakan oleh para pria karena proporsinya yang kurang modis.

Apalagi, celana ini sangat identik dikenakan oleh para gelandangan dan nenek-nenek lansia berusia di atas 65 tahun.

Alih-alih menggunakan celana tiga perempat, lebih baik jika kita memakai celana pendek untuk acara-acara yang lebih kasual atau informal.

2. Skinny jeans

.apetogentleman.com .
Untungnya penggunaan skinny jeans atau model celana jeans yang sangat ketat pada pria tampaknya semakin berkurang.

Pasalnya, celana yang terlalu ketat seperti skinny jeans dan legging dapat memperlihatkan setiap bagian tubuh, yang sebenarnya hanya cocok dipakai saat kita sedang berolahraga saja.

Tidak hanya membuat bagian tubuh lebih mencolok, skinny jeans juga dapat memengaruhi tampilan menjadi kurang terlihat modis.

3. Kaus v-neck

v-neckapetogentleman.com v-neck
Kaus v-neck awalnya sering digunakan oleh para wanita yang bermain dengan garis leher karena wanita memiliki décolletage, yang dianggap sebagai ruang memikat antara dagu dan belahan dada.

Sementara itu, pria tidak memiliki décolletage. Bahkan jika ada tipe pria yang berpikir untuk memakainya di gym, kemungkinan orang itu juga akan menyukai celana yang ketat seperti skinny jeans.

4. Item baru yang dirancang seperti lawas

.VIA APETOGENTLEMENT .
Sejumlah item fesyen yang jadul atau vintage seperti jaket kulit memang kerap menjadi incaran para pencinta fesyen sebagai salah satu cara untuk tampil lebih modis.

Namun, sekarang banyak juga item baru yang dirancang agar terlihat seperti barang lawas seperti celana jeans sobek atau yang biasa dikenal sebagai jeans belel.

Selain itu, ada pula pakaian rajut, jaket dengan jahitan yang belum selesai, atau sneaker dengan kulit yang lecet dan warnanya sudah pudar.

Meski dijual dengan harga yang mahal sekalipun, item fesyen ini sebenarnya tidak memperlihatkan tampilan yang lebih modis dibandingkan jika kita membeli item yang benar-benar vintage.

5. Square toe shoe

.VIA APETOGENTLEMENT .
Square toe shoe atau sepatu dengan desain ujungnya berbentuk kotak memang terlihat klasik dan dulu sering dipakai oleh para bangsawan.

Namun, seiring berkembangnya zaman, jenis kaki pria juga berevolusi dengan bentuk yang berbeda-beda dan tidak selalu berbentuk agak persegi.

Selain itu, bukannya terlihat lebih modis, memakai square toe shoe di zaman modern seperti ini juga kemungkinan akan membuat tampilan kita jadi lebih kuno dan kurang menarik.

6. Blazer dari kulit

.VIA APETOGENTLEMENT .
Beberapa pakaian dapat disesuaikan untuk bekerja, menghadiri pernikahan, atau jenis acara formal lainnya.

Tetapi itu bukan blazer dari kulit yang identik dengan pakaian raja narkoba di tahun 70-an.

Selain membuat kita tampak seperti gembong narkoba atau penjahat, blazer dari kulit juga tidak akan membuat kita tampak menjadi lebih modis, khususnya di acara-acara yang formal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com