Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaiki Kesehatan Mental dengan Latihan Pernapasan, Bisa?

Kompas.com - 21/12/2021, 14:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Gomez dan Polsinelli membagikan beberapa teknik pernapasan yang menjadi favorit mereka.

Pertama-tama, turunkan tekanan dengan menarik napas panjang dan dalam.

"Duduk dengan punggung lurus, tarik napas melalui hidung, isi dada dan perut dengan oksigen, lalu hembuskan napas dengan menarik pusar kembali ke tulang belakang dan lepaskan napas," cetus Polsinelli.

"Kita bisa melanjutkan cara ini hanya selama tiga menit dan akan mengalami perubahan yang hebat."

Baca juga: Latihan Sederhana untuk Tingkatkan Kekuatan Pernapasan

Cara lainnya adalah mencoba pernapasan tersegmentasi, atau disebut segmented breathing.

"Bentuk pernapasan lain yang membantu mengurangi stres adalah menarik delapan napas tersegmentasi melalui hidung, lalu hembuskan napas panjang dan dalam lewat hidung," kata Polsinelli.

"Bayangkan seperti mengambil delapan hirupan dan satu napas panjang dalam-dalam. Ini membantu menghilangkan stres dari tubuh, menenangkan pikiran, dan membersihkan setiap energi dari aura kita."

Sementara itu, Gomez membagikan teknik bernapas secara lebih panjang.

"Latihan yang bisa kita lakukan untuk mengurangi stres pada tubuh dan pikiran biasanya mengikuti rasio di mana hembusan napas kita lebih panjang dari pada saat kita menarik napas," tutur Gomez.

"Latihan pernapasan cepat dan mudah yang kami ajarkan adalah latihan 'tenang'."

Tahapan yang dijelaskan Gomez adalah mulailah dalam posisi duduk atau berbaring datar secara nyaman.

Tarik napas melalui hidung, kembangkan perut saat menarik napas selama empat detik. Buang napas melalui mulut, dan kempiskan perut selama enam detik.

Ulangi cara ini sebanyak tiga hingga enam kali atau sesuai kebutuhan kita.

Bernapas melalui salah satu lubang hidung --terutama lubang hidung sebelah kiri-- merupakan jenis latihan pernapasan terfokus yang dapat bermanfaat bagi kita.

"Lubang hidung kita mengaktifkan energi yang berbeda di dalam tubuh, jadi dengan bernapas melalui lubang hidung kiri, kita memberi tahu tubuh untuk memperlambat dan menenangkan diri," papar Polsinelli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com