Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Mengenali dan Mengembangkan Potensi Remaja

Kompas.com - 21/12/2021, 15:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Debora Basaria, P Tommy YS Suyasa, Zamralita, dan Hanna Christina Uranus*

SISWA-SISWI, khususnya mereka yang berada pada tahap perkembangan remaja (11-20 tahun), seringkali dipandang sebagai sosok yang sulit dimengerti dan mudah frustasi. Diarahkan ke ‘jalan’ pertama, kedua, dan ketiga, tetap saja tidak ada yang diikuti.

Kalau dilihat kemampuannya pun, seperti belum ada yang menonjol untuk dikembangkan secara fokus oleh orangtua maupun keluarga. Hal ini dapat dikaitkan dengan suatu konsep yang disebut sebagai potensi diri.

Baca juga: Manfaat Berbicara dengan Orang Asing bagi Remaja

Potensi diri sangat berkaitan dengan penentuan karir remaja ke depan. Diketahui, pemilihan jurusan di sekolah menengah atas (SMA) merupakan suatu langkah awal untuk menentukan bidang karir yang akan dipilih oleh setiap individu.

Untuk dapat bisa mengikuti pembelajaran di SMA dengan baik setiap setiap siswa dan siswi perlu mengenali setiap potensi yang dimiliki dan hal tersebut didapatkan dari penelusuran bakat dan minat sejak dari bangku sekolah menengah pertama (SMP).

Saat membahas potensi diri remaja, maka perlu diperhatikan apa yang dikuasai dan diminati oleh remaja. Dengan kata lain, bakat dan minat dari remaja yang bersangkutan. Bakat dapat didefinisikan sebagai kemampuan bawaan yang perlu dikembangkan untuk menjadi sebuah keahlian khusus. Sementara, minat didefinisikan sebagai preferensi individu terhadap kegiatan/aktivitas tertentu.

Salah satu contoh remaja yang memahami dan mengembangkan potensi diri, serta memperoleh dukungan yang baik dari orang tua adalah Gita Gutawa. Pada masa sekolah, Gita memiliki minat yang sangat tinggi terhadap industri musik. Gita pun rutin mengikuti kursus piano, vokal, hingga diajak oleh ayahnya untuk menghadiri berbagai konser musik.

Di balik kesibukan dan pengembangan potensi diri di industri musik, Gita tetap bertanggung jawab dan menjadi siswa berprestasi di sekolah.

6 hal yang perlu dilakukan orang tua

Apa saja yang dapat dilakukan oleh orang tua dan keluarga untuk membantu remaja dalam menemukan potensi dirinya?

1. Mengajak remaja berpikir kritis dan memperluas wawasan.

Dalam memilih dan mengidentifikasi potensi diri, sebelumnya remaja perlu memiliki pemahaman memadai dan luas akan hal-hal yang terjadi di lingkungannya. Remaja perlu memiliki pengetahuan up-to-date tentang aktivitas dan berbagai keterampilan.

Dengan demikian, orang tua dapat mendukung remaja untuk banyak membaca buku, mengikuti workshop/seminar, dan berdiskusi dengan orang lain. Ilmu yang diperoleh tidak akan sia-sia, dan dapat digunakan remaja dalam kesehariannya, khususnya terkait pengembangan bakat dan minat.

2. Mendengarkan pendapat remaja.

Remaja sedang mengalami fase transisi dari anak ke dewasa. Remaja mulai mengembangkan prinsip dan identitasnya sendiri yang terpisah dari orang tua dan keluarga. Dengan demikian, remaja pun akan memiliki pendapat dan opininya sendiri.

Orang tua dan keluarga perlu memahami dan mencoba melibatkan remaja dalam diskusi, secara khusus mengenai kursus atau kegiatan yang ia sukai atau tidak sukai. Secara perlahan, remaja juga akan semakin percaya dengan dirinya karena merasa dipahami dan didengarkan.

3. Mencoba, mencoba, dan terus mencoba.

Remaja perlu didorong untuk mencoba berbagai hal baru yang dirasanya menarik, dan mencoba mempelajari berbagai keterampilan baru. Setelah remaja menyadari minatnya, entah mungkin di bidang kesenian menggambar, menulis, olahraga, berpetualang, atau semuanya.

Keluarga perlu memberikan dukungan sebisa mungkin terhadap kegiatan yang positif dan tidak merugikan remaja, baik secara moral maupun material. Remaja akan merasa nyaman dalam mengembangkan dirinya apabila ia menyadari bahwa dirinya didukung.

4. Meningkatkan kepercayaan diri remaja terhadap minat yang dipelajari.

Remaja identik sekali dengan suasana hati yang mudah terpicu, sehingga rentan juga untuk memandang dirinya secara negatif. Bisa jadi remaja akan membandingkan diri dengan teman sebaya dan menjadi rendah diri, atau dikenal dengan istilah minder.

Terkait hal ini, orang tua dan keluarga perlu sekali memberikan motivasi dan memberikan pujian terhadap apa yang dicapai oleh remaja, bahkan melalui langkah-langkah kecil sekalipun.

Selain itu, remaja juga perlu diberikan penguatan pada saat mengatasi hambatan atau kegagalan, sehingga remaja terbiasa memandang dirinya melalui usaha yang diberikan, bukan dari hasil akhir semata. Kata-kata positif yang diperoleh akan sangat bermakna kepada remaja, bahkan bisa jadi akan terus diingat hingga masa dewasanya nanti.

5. Ajak remaja untuk secara rutin melakukan perbaikan dan refleksi diri.

Seiring percobaan eksplorasi diri, orang tua perlu membimbing remaja untuk melakukan refleksi. Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah bagaimana pola pikir remaja terhadap kegiatan tertentu, apa kelebihan dan kekurangan yang selama ini ditampilkan, dan bagaimana rencana remaja untuk berperilaku selanjutnya. Remaja juga perlu diingatkan untuk selalu mau belajar, dan tidak merasa tinggi hati.

6. Dorong remaja untuk bergabung dalam komunitas dan kelompok dengan minat yang sama.

Dalam mengeksplorasi bakat dan minat, remaja akan semakin mampu mengembangkan diri dengan bergabung dalam komunitas dengan minat dan fokus yang sama. Remaja akan mampu mengetahui perkembangan dan semakin mengasah ketrampilan sembari menambah koneksi yang dapat bermanfaat untuk diri ke depannya.

Baca juga: Membangun Religiositas Kaum Remaja di Era Pandemi

 

Bisa jadi pula, koneksi yang akan diperoleh merupakan senior yang sudah ahli dalam bidang yang diminati remaja, sehingga dapat menjadi panutan, sumber inspirasi positif oleh remaja tersebut.

Kenali potensi

Potensi diri remaja sangat penting untuk dikenali. Perlu diperhatikan bahwa remaja merupakan seorang individu yang sedang mencari jati diri, sehingga penting untuk didampingi oleh orang tua dalam mengeksplorasi.

Sayangnya, masih banyak siswa yang merasa bingung dalam menentukan arah minat yang akan mereka tekuni. Kebingungan tersebut biasanya disebabkan mereka masih belum memiliki gambaran secara lengkap mengenai potensi yang mereka miliki serta minat yang akan mereka tekuni nantinya.

Kebingungan ini juga dapat mengakibatkan kesalahan di dalam pemilihan jurusan yang akan ditekuni dan biasanya akan menimbulkan masalah seperti kesulitan belajar, perasaan bosan, tidak termotivasi, dan merasa konflik dengan orang tua hingga stres, serta nantinya akan menghambat siswa dalam penyelesaian studinya.

Kekeliruan dalam pemilihan jurusan pada tingkat pendidikan menengah lanjutan atas dan pendidikan tinggi dapat membawa akibat fatal pada kehidupan seseorang. Beberapa dampak bagi para pelajar sebagai implementasi dari perilaku tersebut adalah rendahnya motivasi yang berujung pada prestasi akademik serta rendahnya daya saing bangsa di tengah – tengah bangsa-bangsa lain di dunia.

Oleh karena itu, kekeliruan dalam peminatan sedapat mungkin dihindari oleh siswa
Dapat dikatakan, penelusuran potensi dan minat remaja sangat perlu untuk dilakukan, mengingat masa remaja berada di masa mencoba untuk mengenali diri dan mulai berpikir tentang masa depannya.

Orang tua dan keluarga memiliki peran penting dalam pengenalan dan pengembangan potensi diri dari remaja. Aristoteles pernah mengungkapkan bahwa “memahami diri sendiri adalah awal dari seluruh kebijaksanaan”.

*Debora Basaria, psikolog; P Tommy YS Suyasa, psikolog; Zamralita, psikolog dan Hanna Christina Uranus, dosen dan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com