Kecemasan lingkungan atau eco-anxiety bisa disebabkan oleh banyak hal, termasuk pengalaman buruk dan pemberitaan yang masif.
Pengalaman pribadi atau orang terdekat yang mengalami bencana alami karena cuaca ekstrem termasuk salah satu pemicu utamanya. Misalnya saja musibah banjir, angin topan, kekeringan, dan kebakaran hutan.
Kita sudah merasakan langsung dampak buruk dari perubahan iklim sehingga takut hal tersebut terulang atau semakin buruk.
Pemberitaan yang semakin banyak soal dampak buruk dan kondisi yang semakin parah juga sangat berperan.
Contohnya demonstrasi, konflik lingkungan, kabar soal eksploitasi alam dan isu negatif lainnya.
Pengalaman menyaksikan film, dokumenter atau laporan yang mengulas detail soal praktik eksploitasi alam juga bisa memicu eco-anxiety.
Baca juga: Bagaimana Pola Makan Kita Bisa Mempengaruhi Lingkungan?
Dikutip dari Medical News Today, bukti ilmiah menyatakan orang mulai mengalami kecemasan ekstrem atau kronis karena merasa tidak bisa mengendalikan masalah lingkungan, terutama perubahan iklim.
Bagi sebagian orang, meningkatnya krisis lingkungan tidak hanya membuat frustrasi, menakutkan, dan mengejutkan, tetapi juga sumber kecemasan yang terus-menerus atau melemahkan.
Kita juga merasa bersalah atau cemas tentang dampak perilaku saat ini terhadap lingkungan dan generasi mendatang.
Misalnya kecenderungan menggunakan produk berbahan plastik, minyak bumi atau bahan lain yang tidak ramah lingkungan.
Perasaan bersalah dan malu atas gaya hidup yang dijalani selama ini semakin diperburuk dengan kesadaran sulit untuk membatalkan semua pengaruh buruk perilaku tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.