KOMPAS.com - Program bayi tabung adalah proses yang panjang, kompleks dan melelahkan bagi pasangan.
Metode kehamilan berbantu ini dilakukan dengan banyak tahap sampai akhirnya proses pembuahan terjadi.
Kita diharuskan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin, konsumsi obat-obatan secara intens hingga tambahan hormon untuk meningkatkan peluang.
Biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit, bisa mencapai ratusan juta rupiah untuk satu kali program bayi tabung.
Pasangan yang ingin menjalani program kehamilan dengan metode bayi tabung disarankan memahami prosedur, peluang, dan risikonya terlebih dulu.
Namun tidak banyak yang mempersiapkan diri menghadapi beban mentalnya.
Baca juga: Siti Nurhaliza Lahirkan Bayi Tabung di Usia 42 Tahun, Apa Risikonya?
Manajer layanan konseling IVF Monash, Australia, Rita Alesi, mengatakan kebanyakan pasangan begitu terfokus pada aspek fisik perawatan sehingga terkejut dengan beban mentalnya.
Menjalani program bayi tabung merupakan pengalaman emosional yang sarat dengan harapan dan risiko kehilangan, jika gagal.
"Banyak individu dan pasangan merasa sulit menaiki 'rollercoaster IVF'. Ada pengalaman kehilangan dan harapan yang terjadi bersamaan — itu terjadi secara bersamaan," kata Bronwyn Leigh, psikolog perinatal yang berbasis di Australia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.