Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Pebisnis Kuliner di Masa Pandemi dan Tren Kuliner Tahun Depan

Kompas.com - 24/12/2021, 12:49 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

"Kita mau coba ngurus ke BPOM, perlu waktu lama juga kan," ungkap pria tersebut.

"Pada akhirnya kita setop dulu penjualan frozen good di e-commerce dan Instagram. Paling kita hanya berjualan di WhatsApp untuk tamu-tamu yang memang sudah langganan."

Pengalaman serupa juga dialami oleh pegiat kuliner Santhi Serad.

"Beberapa bulan lalu sempat beredar di WhatsApp mengenai perizinan tentang makanan beku. Perizinan ini agak menyulitkan kita sebagai pelaku bisnis makanan," cetus Santhi.

"Restoran kita juga punya beberapa produk makanan beku, tetapi akhirnya hanya kita jual kepada relasi-relasi via WhatsApp."

Ragil dan Santhi berharap agar pemangku kebijakan dapat membuat aturan yang jelas namun tidak merugikan pebisnis kuliner.

"Kita melihat akan lebih baik apabila hal-hal seperti ini dirangkul, perizinan dipermudah. Karena banyak sekali pebisnis yang tidak mengerti aturan ini," kata Ragil.

"Masalah ini juga dialami oleh UMKM. Padahal, frozen food itulah yang bisa menyambung hidup mereka di masa sekarang."

"Peraturan-peraturan semacam ini mungkin yang sebaiknya lebih dipermudah. Apalagi saat ini semua serba online, harusnya bisa lebih cepat," tambah Santhi.

Tren kuliner di tahun 2022

Diskusi ini juga membahas seperti apa tren kuliner di tahun depan.

Menurut Ragil, makanan berbasis nabati (plant-based) akan kian digemari, catat dia.

"Kalau ngomongin plant-based, Indonesia sebenarnya kaya akan makanan plant-based," terangnya.

"Kita ambil contoh nangka muda. Makanan ini menjadi makanan plant-based yang dicari di seluruh dunia, karena teksturnya paling mirip dengan daging."

"Sayangnya hal ini belum ditangkap sama petani kita di Indonesia. Untuk nangka muda, kita justru ekspor dari kebun-kebun di Vietnam," terangnya lagi.

Di sisi lain, Santhi memandang tren kuliner di tahun depan berkutat pada pilihan makanan yang lebih sehat.

"Ke depannya, saya lihat pola makan vegetarian, flexitarian, dan reducetarian akan semakin dipilih," ujar Santhi.

"Banyak orang sudah ke arah sana, mengurangi konsumsi daging dan meningkatkan asupan sayuran dan buah-buahan. Toko makanan dan toko online juga sudah mulai menjual makanan sehat."

"Makanan dan minuman fungsional, termasuk minuman probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan akan semakin booming. Jamu juga sama, dengan kemasan yang menarik dan trendi untuk anak-anak generasi sekarang," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com