Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2021, 19:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber rd.com

Alih-alih mencoba mencari perlengkapan seni, mereka memanfaatkan salju untuk dikreasikan.

6. Warna Natal

Natal sangatlah identik dengan warna merah dan hijau. Tapi, mengapa kedua warna ini dipilih?

Kamu perlu mengetahui bahwa warna hijau yang bisa dijumpai pada tanaman dan pepohonan melambangkan datangnya musim semi.

Sedangkan, warna merah diambil dari buah beri Evergreen Holly.

Tetapi alasan sebenarnya warna merah selalu dikaitkan dengan Natal karena sosok sinterklas yang sangat ikonik dengan mantel merahnya.

Ini merupakan interpretasi dari Haddon Sundblom, yang menggambarkan sosok Sinterklas dalam iklan Coca-Cola pada abad ke-20.

6. Pohon Natal

Tradisi Natal lainnya yang wajib ada dan tidak boleh dilewatkan adalah pohon Natal.

Baik pohon asli atau palsu, bisa menjadi pilihanmu untuk mempercantik rumah selama Natal.

Keberadaan pohon Natal di dalam rumah selalu dinantikan tiap orang agar bisa menghias dan berkumpul bersama keluarga.

Sebelum dikenal sebagai ikon Natal, orang-orang Pagan memajang ranting-rantingnya sebagai pengingat bahwa musim semi akan datang.

Baca juga: Tips Menjaga Kesegaran Pohon Natal Asli

Sedangkan, orang Romawi menempatkannya di sekitar kuil untuk menghormati Saturnus sebagai Dewa Pertanian.

Seiring berjalannya waktu, pohon cemara mulai digunakan sebagai pohon Natal di Tallinn, Estonia, dan Riga di Latvia.

Pada abad ke-16, orang-orang Kristen di Jerman membawa pohon-pohon itu ke dalam rumah mereka sebagai simbol kehidupan abadi.

Tradisi ini kemudian sampai di telinga Ratu Victoria dan ia meminta suaminya yang berkebangsaan Jerman, Pangeran Albert, untuk memasang pohon Natal di istana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com