Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/12/2021, 15:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perayaan Natal memang identik dengan adanya pohon cemara yang berhiaskan pernak-pernik atau dekorasi lainnya di dalam rumah.

Namun, selain itu, perayaan Natal di berbagai belahan dunia ternyata juga memiliki cara yang menarik dan unik sesuai dengan budaya masing-masing negara.

Saat kita ingin mempersiapkan perayaan Natal sendiri akibat pandemi Covid-19, kita bisa mempertimbangkan untuk belajar tentang bagaimana negara dan budaya yang berbeda merayakannya.

Baca juga: Pilihan Kue Spesial buat Perayaan Natal dan Tahun Baru

Dari perayaan yang berbeda, kita tidak hanya dapat memiliki pemahaman yang lebih besar ketika kita bertemu orang-orang dari budaya yang berbeda, tetapi kita juga dapat lebih menghargai makna Natal di masa pandemi.

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, ada beberapa ide yang bagus untuk menambahkan sejumlah perspektif baru pada tradisi Natal kita di tahun 2021 ini.

  • Austria

Austria berbagi banyak tradisi Natal dengan tetangganya Jerman, tetapi juga memiliki banyak kebiasaan Natal khusus sendiri.

Selama masa Advent, banyak keluarga akan memiliki karangan bunga yang terbuat dari ranting hijau dan dihiasi dengan pita dan empat lilin.

Pada masing-masing dari empat hari Minggu dalam Advent, lilin dinyalakan dan 1-2 lagu dapat dinyanyikan.

Sebagian besar kota akan memiliki "Christkindlmarkt" (pasar Natal) mulai akhir November atau awal Desember, yang menjual dekorasi Natal dan makanan seperti roti jahe dan Glühwein (anggur manis yang hangat).

Kota-kota seperti Wina, Innsbruck, dan Salzburg memiliki pasar yang besar, serta banyak orang dari seluruh dunia mengunjunginya.

Setiap kota juga akan memiliki pohon Natal besar di alun-alun kota.

Baca juga: Analisis Bahasa Tubuh Putri Charlotte di Kartu Natal Kerajaan

Di rumah-rumah, pohon-pohon dihias dengan ornamen emas dan perak, serta bintang-bintang yang terbuat dari jerami.

Sementara itu, Austria memiliki legenda bahwa makhluk seperti iblis yang disebut Krampus juga akan bergabung dengan perayaan Hari St. Nicholas pada 6 Desember.

Maka dari itu, anak-anak diminta untuk membuat daftar perbuatan buruk dan baik mereka.

Anak-anak yang baik dihargai dengan permen, apel, dan kacang-kacangan, sedangkan anak-anak nakal khawatir apa yang mungkin dibawa Krampus pada pagi Natal.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com