Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Kesal dan Marah? Bisa Jadi Makanan ini Penyebabnya

Kompas.com - 26/12/2021, 08:15 WIB
Gading Perkasa,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Jika kita sering merasa kesal dan jengkel, namun tidak mengetahui alasan di balik hal itu, tidak perlu panik.

Kemungkinan, perasaan kesal dan jengkel itu ada kaitannya dengan apa yang kita makan sehari-hari.

Berdasarkan sebuah penelitian, terungkap makanan yang dikonsumsi tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, melainkan juga mental.

Baca juga: Ketahui, 5 Makanan Populer yang Tinggi Lemak Sehat

Makanan dan minuman tertentu bisa memberikan energi, sedangkan jenis lainnya justru membuat kita lesu, muram, dan marah.

Satu jenis makanan yang bisa memicu perasaan marah dan stres, tidak lain adalah makanan dengan kandungan lemak trans yang tinggi.

Studi yang dimuat dalam jurnal PLOS One melihat kaitan antara konsumsi asam lemak trans dengan perilaku buruk dan agresi.

Dalam studi tersebut, peneliti menilai pola makan dan perilaku sebanyak 945 pria dan wanita dewasa.

Berbagai faktor lain juga diperhatikan seperti jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol setiap peserta.

Disimpulkan, ada hubungan yang jelas antara konsumsi lemak trans dan peningkatan perilaku agresif.

Mengurangi sumber lemak trans, seperti makanan yang digoreng, dapat memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh, sehingga menjadi salah satu cara menjaga kesehatan jantung.Dok. Shutterstock/Nur El Imany Mengurangi sumber lemak trans, seperti makanan yang digoreng, dapat memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh, sehingga menjadi salah satu cara menjaga kesehatan jantung.

Lemak trans dianggap sebagai lemak yang paling berbahaya sebab dapat berdampak negatif terhadap kadar kolesterol di dalam tubuh.

Juga, asupan lemak trans bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Ketika individu mengonsumsi lemak trans, maka lemak tersebut akan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), sekaligus menurunkan kadar kolesterol HDL, sehingga menghasilkan asam lemak negatif yang dikonsumsi tubuh.

Jenis asam seperti ini dapat ditemukan pada makanan yang sudah melewati proses hidrogenasi penuh atau sebagian (parsial).

Hidrogenasi adalah proses yang menggunakan gas hidrogen untuk mengubah minyak nabati cair menjadi olesan atau margarin.

Baca juga: Mengapa Lemak Trans dalam Susu Tak Berbahaya

Artinya, asam lemak tak jenuh dalam sebuah makanan yang melewati proses hidrogenasi sudah diubah demi menjaga makanan agar tidak rusak dan bentuknya tetap bertahan kendati disimpan di suhu kamar.

Jenis makanan yang biasanya memiliki lemak trans antara lain kue yang diolah, biskuit, gorengan, dan makanan ringan kemasan.

Dalam studi lain, ditemukan konsumsi asam lemak trans memperbesar risiko depresi, khususnya di kalangan remaja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com