Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Pentingnya "Speak Up" bagi Korban "Body Shaming"

Kompas.com - 28/12/2021, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti & Ristiana D Putri

Di zaman yang penuh dengan kemudahan akses informasi ini, body shaming masih menjadi isu yang cukup meresahkan bagi semua orang.

Siapa saja bisa terkena body shaming, bahkan figur publik sekali pun. Masih banyak orang yang melakukan body shaming tak sadar bahwa tindakannya itu tercela.

Body shaming kerap dilontarkan oleh orang terdekat maupun yang tak dikenal.

Mirisnya, orang terdekat yang seharusnya mendukung dan melindungi, malah mengatakan hal-hal tak baik tentang fisik kita.

Perkataannya cenderung menyakitkan hati hingga berdampak pada penurunan rasa percaya diri dan kesehatan mental.

Kasus ini di Indonesia masih tergolong cukup tinggi. Berdasarkan laporan ZAP Beauty Index pada 2020, sekitar 62,2 persen perempuan di Indonesia pernah menjadi korban body shaming selama hidupnya.

Data tersebut membuktikan bahwa banyak orang belum teredukasi soal dampak dari body shaming yang mereka lakukan.

Body shaming membuat manusia seakan-akan hanya dinilai melalui fisiknya tanpa melihat dari aspek lain.

Masyarakat yang telah menetapkan standar tertentu, membuatnya secara tak sadar memproyeksikannya ke orang lain.

Hal itu menyebabkan semua orang harus terlihat 'sesuai' dengan keinginan masyarakat. Padahal, setiap manusia pasti memiliki keunikannya masing-masing.

Untuk mencegahnya, terkadang diperlukan juga usaha yang dilakukan oleh kita. Misalnya adalah dengan mengutarakannya (speak up) apabila merasa tak nyaman.

Dengan speak up, kita dapat memberikan batasan terhadap diri dengan orang lain.

Kenapa kita harus ‘Speak Up’?

Berani berbicara dan mengutarakan apa yang menjadi keresahan diri dapat memberikan segudang manfaat. Terlebih bagi orang yang terus-terusan mendapatkan body shaming.

Melansir dari The Vibe With Ky, ada tiga manfaat yang bisa dirasakan oleh korban body shaming apabila berani melakukan speak up.

Pertama, dengan speak up, kita bisa menjadi sosok yang lebih percaya diri. Mungkin sebelumnya, orang-orang selalu mengejek kekurangan diri korban.

Oleh karena itu, speak up bisa membuat keberanian diri terpancar karena kita tak hanya diam saja.

Apabila diam, banyak orang mungkin tak akan tahu usaha yang telah dilalui untuk menerima dan mencintai kekurangan diri.

Dengan speak up, kita bisa mengungkapkan pikiran sekaligus mengedukasi orang banyak.

Dengan begitu, perlahan-lahan segala kondisi dan kekurangan yang ada di dalam diri dapat diterima. Dari situ, kita juga dapat menginspirasi orang lain untuk speak up.

Ternyata, pemikiran yang diutarakan secara tak sadar dapat memengaruhi orang lain, baik berupa tindakan maupun pola pikir.

Ketika berada di kondisi serupa, beberapa orang cenderung hanya diam karena tak memiliki keberanian untuk melawan.

Oleh karenanya, kalimat-kalimat kecil yang diutarakan bisa bermakna bagi beberapa orang dan mereka tak akan merasa sendirian.

Yang terakhir adalah dapat menjaga kesehatan mental. Menyimpan segala keresahan di dalam pikiran ternyata tak baik karena dapat memengaruhi kesehatan mental.

Kita cenderung akan stres dan terus menyalahkan diri sendiri. Aspek-aspek kehidupan akan terganggu karena rasa frustrasi dan tekanan membayangi diri sendiri.

Dengan speak up, persepsi orang-orang yang selama ini melakukan body shaming akan terpatahkan.

Mereka terus berkata demikian karena tak memiliki kesadaran akan pandangan lain sehingga terperangkap pada pemikiran mereka.

Jadi, speak up dapat memberikan manfaat besar bagi diri sendiri dan orang lain.

Kiat berani speak up

Untuk melakukan speak up, beberapa orang mungkin akan mengalami kesulitan.

Mereka menganggap bahwa dengan speak up, justru akan terlihat 'aneh' karena apa yang dikatakan oleh orang-orang itu benar.

Akan tetapi, perlu dipahami bahwa perkataan orang-orang yang membuat diri tertekan adalah indikasi untuk speak up.

Melansir dari Forbes, melihat dan berefleksi terhadap diri sendiri menjadi kunci utama.

Refleksi diri dapat memupuk kita agar lebih fokus mengembangkan potensi diri dan mengurangi kekhawatiran terhadap kekurangan diri.

Apabila telah percaya bahwa kita juga punya kelebihan, rasa percaya diri dan keberanian akan meningkat sehingga speak up dapat lebih mudah dilakukan.

Kedua adalah jangan terlalu memikirkan perkataan orang lain. Saat melakukan body shaming, orang-orang tersebut cenderung tak memikirkan bagaimana dampaknya terhadap diri kita.

Oleh karena itu, mengutarakan keresahan bahwa tindakan mereka itu salah adalah hal positif karena dapat mengedukasi sekaligus menegurnya.

Tentunya, saat berbicara, gunakanlah komunikasi asertif agar mereka dapat memahami kita.

Terakhir adalah terapkan pola pikir bahwa kalau tak mulai berbicara, mereka dapat menyakiti lebih banyak orang.

Mereka yang melakukan body shaming, terkadang tak hanya mengutarakannya pada satu orang.

Hal itu dapat menyebabkan lebih banyak orang terluka karena perkataannya.

Dengan speak up, secara tidak langsung kita dapat membantu menghentikan rantai tersebut.

Dengarkan perjalanan Purnia Indah, seorang influencer plus size yang kerap menerima body shaming, melalui siniar Semua Bisa Cantik bertajuk “Berani Speak Up untuk Diri Sendiri” di Spotify.

Di sana, Purnia juga memberikan kiat-kiat agar kita berani untuk speak up saat menerima body shaming.

Akses tautan https://spoti.fi/33LaAp6 sekarang juga untuk mendengarkan!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com