Ia mengatakan, ketika seseorang menjadi dirinya sendiri, ia tidak akan kehilangan apa pun.
Berkaca dari pengalaman Malatesta, ia mengungkapkan tidak ada yang suka dengan orang yang sok tahu segalanya.
Sayangnya, banyak pemimpin tidak menyadari hal ini dan merasa paling tahu, apalagi ketika rapat dengan stafnya.
Pemimpin suka dibilang benar, termasuk saat orang-orang di sekitarnya ikut setuju.
Baca juga: Pentingnya Kemampuan Mendengar bagi Seorang Pemimpin
Malatesta menyampaikan, sebaiknya seorang pemimpin memberikan kesempatan bagi stafnya untuk berpikir dan berkontribusi dan membiarkan mereka mencari cara untuk menyelesaikan masalah.
Kesadaran diri seorang pemimpin sangatlah penting. Apabila ia mau berbicara, maka ia juga harus siap menyimak perkataan orang lain.
Untuk itu, seorang pemimpin harus memberikan perhatian penuh sebagai sesuatu yang penting dan berharga kepada orang lain.
Pemimpin yang baik ketika berbincang akan menjauh dari komputer, meminggirkan ponsel pintarnya, dan tetap menyimak apa yang disampaikan lawan bicaranya.
Tugas seorang pemimpin tidak harus membuat semua keputusan. Hanya beberapa keputusan penting yang harus diambil.
Dan yang terpenting, tegaslah pada diri sendiri untuk tidak mementingkan pribadi dan tetap mengingat kepentingan orang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.