KOMPAS.com - Cara orang berkencan selama dua tahun belakangan berubah 180 derajat.
Pandemi Covid-19 membuat banyak pasangan sulit bertemu sehingga mereka memilih berhubungan lewat media sosial atau aplikasi pesan instan.
Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga berdampak pada hubungan asmara lainnya, seperti meningkatnya tren penggunaan aplikasi kencan, beragam masalah yang menerpa kehidupan rumah tangga, hingga tak sedikit yang merasa nyaman hidup sendiri.
Beberapa penyedia layanan kencan online, seperti Gleeden dan Bumble, mengamati cara berkencan selama tahun 2021.
Mereka lantas menganalisisnya dan memprediksi seperti apa tren kencan di tahun 2022, seiring mulai normalnya kehidupan orang-orang di seluruh dunia.
Untuk lebih jelasnya, simak prediksi tren kencan yang berikut ini.
Tahun 2022 diperkirakan semakin banyak orang yang terbuka dan secara aktif mencari pasangan di luar hubungan atau pernikahan mereka.
Menurut Gleeden, sebanyak 55 persen pengguna percaya bahwa monogami adalah konstruksi sosial. Sedangkan, lebih dari 47 persen memilih terbuka menjalin hubungan bersama orang lain dengan persetujuan pasangannya.
Open relationship memungkinkan seseorang menjalin hubungan untuk jangka pendek dan bukan berarti merusak hubungannya dengan pasangan.
Ini menjadi cara untuk mengalihkan perhatian dan membiarkan pasangan untuk senang.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.