Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2021, 07:20 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Pernahkah terbangun di malam hari secara tiba-tiba dan merasakan sensasi nyeri dan panas di dada?

Bisa jadi, kita mengalami kondisi yang dinamakan heartburn. Heartburn merupakan sensasi nyeri pada area dada dan perut bagian atas yang disebabkan oleh naiknya asam lambung.

Jika sensasi nyeri terjadi secara teratur, hal ini bisa berdampak negatif pada kualitas tidur kita, karena kita menjadi lebih sering terbangun di malam hari.

"Heartburn dikatakan sering terjadi jika kita mengalami gejala dua kali atau lebih dalam seminggu," kata Clenton Coleman, MD, kepala penyakit dalam di Holy Name Hospital, New Jersey, AS.

Selain menyebabkan ketidaknyamanan, heartburn juga berpotensi memicu stres, sehingga gejala heartburn bertambah buruk.

"Saat kita menelan makanan, makanan akan melewati kerongkongan ke sfingter esofagus bagian bawah."

Demikian dikatakan David Chua, MD, ahli gastroenterologi di Summit Digestive Chicago.

Sfingter esofagus bawah adalah cincin otot yang terletak pada pertemuan antara kerongkongan dan bagian atas lambung.

Fungsi sfingter esofagus bawah adalah menutup agar isi lambung tidak naik menuju kerongkongan ketika kita tidak sedang menelan makanan.

"Sfingter esofagus bawah membuka untuk membiarkan makanan masuk ke perut, lalu menutup kembali saat perut kita mencerna," jelas Chua.

"Tetapi jika sfingter tidak bekerja dengan benar dan terbuka dalam kondisi yang tidak seharusnya, asam lambung dan isi perut bisa naik kembali, yang dapat menyebabkan gejala heartburn."

Baca juga: Makanan Penyebab Asam Lambung yang Harus Dihindari

Coleman menambahkan, "kita berisiko lebih tinggi untuk mengalami heartburn jika kelebihan berat badan atau obesitas, sering stres, kurang tidur, atau makan berlebihan."

Nah, tiga cara di bawah ini dapat membantu kita untuk terhindar dari heartburn:

1. Kenali makanan yang memicu heartburn

"Umumnya, makanan yang dapat menyebabkan heartburn adalah makanan pedas, berlemak, dan gorengan," jelas Chua.

Ditambahkan olehnya, bawang, jeruk, tomat, dan cokelat juga dapat menyebabkan iritasi.

"Makanan pemicu heartburn berbeda untuk setiap orang, karenanya catat makanan yang memicu sehingga kita dapat menghindari makanan yang memperparah kondisi heartburn."

Ada beberapa obat heartburn yang dijual bebas di pasaran untuk membantu meringankan gejala, catat Coleman.

Terkait akan penggunaan obat heartburn, ia menganjurkan untuk meminum obat di pagi hari sebelum kita beraktivitas.

Heartburn relatif tidak berbahaya, namun jika sering terjadi maka kondisi ini akan menyebabkan komplikasi yang lebih serius seperti esofagitis atau peradangan di lapisan kerongkongan.

Baca juga: Perubahan Sederhana tapi Efektif Redakan Gejala Heartburn

2. Makan lebih awal di malam hari

Waktu makan juga perlu diperhatikan, sebaiknya tidak mendekati waktu tidur.

"Berikan waktu bagi perut untuk mencerna sebelum kita berbaring," kata Chua.

Saat berbaring, proses pencernaan makanan yang masuk ke dalam tubuh akan terganggu, sehingga menyebabkan asam lambung mengalir ke arah berlawanan.

Cobalah makan malam setidaknya tiga jam sebelum kita tidur.

Baca juga: Asam Lambung Naik di Malam Hari? Ini 5 Kemungkinan Penyebabnya

3. Berolahraga

"Olahraga sangat baik karena membantu pencernaan," kata Coleman.

Dengan berolahraga, aliran darah akan meningkat dan membantu proses pencernaan makanan menjadi lebih cepat.

"Semakin sedikit waktu makanan berada di perut, semakin sedikit asam yang dihasilkan," tambahnya.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Asam Lambung Lewat Perubahan Gaya Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com