Neuron ini memungkinkan kita untuk menempatkan diri pada posisi orang lain dan membayangkan apa yang mereka alami pada saat tertentu.
“Perasaan ini diperbesar ketika kita menonton tim sepak bola atau pemain yang kita sukai karena kita ‘tahu’ mereka,” kata Ezell, dikutip dari NBC News.
Saat menyaksikan aksi pemain di lapangan, kita mengalami sebagian dari perasaan yang mereka alami karena neuron cermin kita sedang bekerja.
Levelnya bisa sampai ke tingkat tertentu sehingga seolah-olah kita benar-benar berpartisipasi dalam pertandingan tersebut.
Ketika menyaksikan timnas atau klub favorit berlaga, kita merasakan emosi yang sangat intens.
Kita ikut sedih, bahkan menangis ketika mereka kalah dan tak kalah bersuka ria saat tim jagoan menang.
Fenomena itu ada hubungannya dengan neurotransmiter, senyawa kimia yang diproduksi otak untuk mengatur suasana hati kita, dan hormon.
Otak mulai melepaskan neurotransmitter dopamin ketika jagoan kita menang.
Baca juga: Pemain Sepak Bola di Euro 2020 Kenakan Bra, Apa Fungsinya?
Demikian paparan dari Dr. Richard Shuster, psikolog klinis di Texas, dopamin tersebut terlibat langsung dalam mengatur rasa penghargaan dari otak
Sebaliknya, ketika tim favorit tampil buruk dan kalah, otakmenghasilkan kortisol.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.