KOMPAS.com - Belakangan ini semakin banyak orang yang merasa waktunya lebih banyak digunakan untuk bekerja, ketimbang untuk kehidupan pribadi.
Demikian pula ketika pandemi Covid-19 melanda. Orang-orang yang bekerja dari rumah mulai frustasi dan stres karena beban pekerjaan yang berlebihan.
Bagi mereka yang selama ini memperjuangkan work life balance, ritme pekerjaan yang mengorbankan kehidupan pribadi bukanlah pekerjaan yang harus dipertahankan.
Menurut CEO Emtrain, Janine Yancey, saat ini telah terjadi "great resignation" yang ditandai karyawan menuntut lebih banyak dari pimpinan mereka daripada sebelumnya.
Melansir BBC, great resignation adalah pengunduran diri karyawan secara besar-besaran selama atau pascapandemi Covid-19.
Mereka yang melakukannya ingin menyempurnakan keseimbangan hidup kerja yang lebih baik dan membuat pilihan karier selanjutnya.
"Dan keseimbangan kehidupan kerja sekarang menjadi salah satu faktor penting dalam keputusan mereka tentang di mana mereka akan bekerja," ujar Yancey.
Tidak hanya kepentingan karyawan untuk menemukan perusahaan yang mendukung work life balance, tetapi juga penting bahwa perusahaan menawarkannya untuk karyawan.
Baca juga: Jaga Keseimbangan Antara Bekerja dan Kehidupan Pribadi demi Kesehatan
Bagi sebagian orang, work life balance adalah kesempatan untuk bisa pulang jam 4 sore setiap hari tanpa memikirkan pekerjaan setelahnya.
Bagi orang lain yang bekerja sebagai ahli bedah, guru, politisi tidak ada cara nyata untuk meninggalkan kantor tanpa memikirkan pasien, siswa, atau konstituen sepanjang waktu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.