"Supaya resolusi Tahun Baru tidak menghilang begitu saja, siapkan kebiasaan baru yang positif untuk menggantikan kebiasaan yang tidak diinginkan," tutur Manly.
Contohnya, apabila kita bertujuan mengurangi asupan minuman manis, maka sediakan opsi seperti teh herbal atau kopi tanpa gula sebagai pengganti minuman manis kesukaan kita.
"Saat jiwa kita belajar ada pengganti positif saat kebiasaan lama dihilangkan, jiwa kita menjadi lebih mudah menerima perubahan," tambahnya.
Dikatakan Lagoy, kita harus memberi tahu teman dekat atau keluarga tentang resolusi kita sehingga mereka dapat "menagih" pertanggungjawaban di saat kita tidak bekerja untuk mencapai tujuan itu.
"Jangan ragu melibatkan keluarga dan teman dalam resolusi kita, seperti mengajak orang lain pergi ke gym bersama untuk menambahkan lapisan pertanggungjawaban ekstra," katanya.
Sementara itu menurut Leaf, kita bisa meminta orang lain untuk mengatakan apa tujuan mereka di tahun yang baru.
"Komunikasi aktif ini selain membuat kita saling menyemangati, juga membantu mempermudah pencapaian tujuan kita."
Lagoy menuturkan, resolusi lebih dapat dicapai jika spesifik atau konkret, tidak samar-samar.
Jika tujuan kita adalah lebih sering berolahraga, maka tetapkan "saya akan pergi ke gym setidaknya sekali seminggu" daripada sekadar "saya harus menjadi bugar dan sehat".
Menjadi bugar tampak seperti dorongan yang memotivasi kita, namun tujuan atau resolusi harus menjelaskan apa, kapan, dan bagaimana kita melakukannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.