Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 03/01/2024, 06:29 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Membuat resolusi Tahun Baru adalah cara sempurna bagi mayoritas orang untuk mengawali tahun dengan penuh rasa optimis.

Dengan adanya resolusi Tahun Baru, kita juga cenderung terdorong untuk menghentikan kebiasaan buruk dan mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat.

Resolusi Tahun Baru sejatinya tidak harus dibuat dengan menuliskan harapan-harapan dalam sebuah catatan.

Sebagai gantinya, cobalah sembilan cara yang lebih efektif untuk membuat dan mempertahankan resolusi kita. Apa itu?

1. Membuat resolusi dengan realistis

Kita akan lebih mudah berpegang pada resolusi jika memiliki kesempatan untuk mencapai tujuan kita, kata ahli saraf Caroline Leaf, PhD.

Menurut dia, dalam menetapkan resolusi Tahun Baru, kita tidak bisa mengubah segala sesuatu dalam satu waktu.

"Salah satu alasan mengapa begitu banyak resolusi Tahun Baru gagal adalah karena orang sering menetapkan tujuan besar, berusaha beberapa hari atau minggu, dan mulai lelah ketika melihat masih banyak hal di depan mereka," katanya.

Awali dari tujuan yang kecil dan realistis agar kita dapat mempersiapkan diri untuk sukses.

Psikiater Julian Lagoy, MD di Mindpath Health menyambung apa yang dituturkan Leaf.

"Buatlah resolusi yang secara keseluruhan memiliki dampak positif pada hidup kita dan dapat dicapai," jelas dia.

"Banyak orang membuat resolusi yang terlalu mengada-ada dan tidak dapat dicapai sehingga tidak masuk akal untuk berpikir resolusi itu dicapai di tahun depan."

Baca juga: 7 Resolusi Tahun Baru yang Benar-benar Bisa Kita Capai

2. Memilih kata-kata dengan hati-hati

Dalam membuat resolusi, kata-kata yang kita gunakan dapat memengaruhi hasil.

"Pada tingkat neurolinguistik, pilihan kata dapat membuat perbedaan antara keinginan memertahankan resolusi Tahun Baru dan tidak benar-benar berusaha dalam perubahan itu."

Begitu pernyataan Carla Marie Manly, PhD, psikolog klinis di Sonoma County, California, AS.

Daripada memakai kata-kata seperti "saya harus...", gantilah kata-kata itu dengan "saya ingin...", tambah wanita itu.

"Mereka yang ingin melihat perubahan lebih mungkin memertahankan resolusi ketimbang mereka yang membuat resolusi karena 'keharusan'."

3. Buatlah resolusi itu menjadi rutinitas

Kunci untuk menjaga resolusi Tahun Baru adalah membuat resolusi tersebut menjadi rutinitas, menurut psikiater Dion Metzger, MD.

"Kebanyakan orang berpikir mengatakan atau menuliskan resolusi sudah cukup untuk membuat resolusi itu menjadi kenyataan," kata Metzger.

"Ini bukan tentang apa resolusinya, tetapi apa yang kita rencanakan untuk dilakukan."

Guna mengubah resolusi menjadi rutinitas, Metzger menekankan tiga poin, yaitu:

  • Rasa percaya

"Kebiasaan tidak dimulai di treadmill atau dengan menata lemari," sebutnya.

Ia melanjutkan, kebiasaan baru dimulai dari pikiran kita. Kita harus memercayai bahwa kita mampu memulai dan menjalani tugas itu secara konsisten.

  • Memprediksi hambatan atau kesulitan

"Pikirkan hambatan apa yang dapat menggagalkan kita di jalur resolusi kita," sarannya.

Dengan memprediksi hambatan, kita bisa mempersiapkan solusi untuk mengatasi hambatan itu.

  • Segera memulai

"Kita yakin kita bisa, bersiap untuk kemungkinan tantangan di depan, dan sekarang waktunya untuk memulai," tegas Metzger.

"Tidak perlu ditemani atau menunggu sampai hari Senin. Mulai sekarang. Lepaskan keraguan, abaikan mereka yang menentang, dan terjunlah sepenuhnya."

Baca juga: Tips Jadikan Jalan Kaki Sebagai Olahraga Rutin, Mudah dan Kaya Manfaat

4. Jangan takut bereksperimen

Mengambil langkah kecil dan praktis akan memberikan kita kesempatan untuk mencoba sesuatu yang baru, papar konsultan kreatif Ian Sanders.

"Ambil pendekatan eksperimental. Cobalah berbagai hal dan lihat apa yang berhasil," ucapnya.

"Kita akan menyadari bahwa kita mengatasi resolusi Tahun Baru lebih cepat dari yang kita bayangkan."

5. Menyiapkan kebiasaan baru

Jika salah satu resolusi Tahun baru kita adalah menciptakan kebiasaan yang lebih sehat dan menghilangkan kebiasaan buruk, Manly menyarankan agar kita memiliki opsi lain untuk menggantikan kebiasaan lama.

"Supaya resolusi Tahun Baru tidak menghilang begitu saja, siapkan kebiasaan baru yang positif untuk menggantikan kebiasaan yang tidak diinginkan," tutur Manly.

Contohnya, apabila kita bertujuan mengurangi asupan minuman manis, maka sediakan opsi seperti teh herbal atau kopi tanpa gula sebagai pengganti minuman manis kesukaan kita.

"Saat jiwa kita belajar ada pengganti positif saat kebiasaan lama dihilangkan, jiwa kita menjadi lebih mudah menerima perubahan," tambahnya.

6. Katakan resolusi kita kepada orang lain

Dikatakan Lagoy, kita harus memberi tahu teman dekat atau keluarga tentang resolusi kita sehingga mereka dapat "menagih" pertanggungjawaban di saat kita tidak bekerja untuk mencapai tujuan itu.

"Jangan ragu melibatkan keluarga dan teman dalam resolusi kita, seperti mengajak orang lain pergi ke gym bersama untuk menambahkan lapisan pertanggungjawaban ekstra," katanya.

Sementara itu menurut Leaf, kita bisa meminta orang lain untuk mengatakan apa tujuan mereka di tahun yang baru.

"Komunikasi aktif ini selain membuat kita saling menyemangati, juga membantu mempermudah pencapaian tujuan kita."

7. Buat resolusi yang spesifik

Lagoy menuturkan, resolusi lebih dapat dicapai jika spesifik atau konkret, tidak samar-samar.

Jika tujuan kita adalah lebih sering berolahraga, maka tetapkan "saya akan pergi ke gym setidaknya sekali seminggu" daripada sekadar "saya harus menjadi bugar dan sehat".

Menjadi bugar tampak seperti dorongan yang memotivasi kita, namun tujuan atau resolusi harus menjelaskan apa, kapan, dan bagaimana kita melakukannya.

8. Bersyukur

Faktor lain yang bisa membuat resolusi berhasil adalah menerima semua yang kita miliki dengan bersyukur.

Leaf menyarankan untuk menuliskan segala hal yang terjadi di tahun lalu yang membuat kita bahagia.

"Bersyukurlah atas pertumbuhan ini," jelasnya.

"Fokus pada hal positif dan mengatur ulang hal yang negatif. Ini akan membentuk ketahanan mental kita dengan membangun jaringan saraf sehat di otak, yang membuat kita mencapai tujuan Anda secara lebih baik di masa depan."

9. Kecepatan sendiri

Ketika kita menetapkan resolusi untuk tahun depan, cobalah berlatih untuk memperlambat, catat Leaf.

"Hal ini memungkinkan kita untuk fokus pada saat ini dan berusaha dari pendekatan yang lambat."

Di sisi lain, Manly menganjurkan agar kita mengawali dari tujuan utama yang spesifik dan bisa dicapai, diikuti dengan beberapa tujuan mikro.

Sebagai contoh, apabila kita ingin bersepeda sejauh 10 kilometer, mulailah dengan jarak sekitar dua kilometer, dan tambahkan jarak tersebut secara bertahap.

Cara ini lebih baik daripada kita langsung menggowes sepeda sejauh 10 kilometer di hari pertama.

"Pendekatan yang lambat dan bertahap ini membangun efikasi diri, harga diri, dan kesabaran," ujar Manly.

Perubahan membutuhkan waktu, sehingga kita perlu bersabar jika upaya kita tidak berjalan dengan kecepatan yang sesuai perkiraan kita, tambah Leaf.

Baca juga: 7 Kebiasaan yang Bikin Kekebalan Tubuh Meningkat, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com