Banyak penelitian menunjukkan, membatasi gula dan karbohidrat olahan dapat membantu kita menurunkan berat badan, sekaligus menurunkan tekanan darah.
Menurut satu ulasan tahun 2014, gula, terutama fruktosa, telah terbukti dapat meningkatkan tekanan darah kita lebih dari garam.
Dalam uji coba yang berlangsung setidaknya delapan minggu, gula meningkatkan tekanan darah sebesar 5,6 mm Hg diastolik dan 6,9 mm Hg sistolik.
Sebuah studi tahun 2020 yang membandingkan berbagai diet populer menemukan, orang obesitas yang melakukan diet rendah karbohidrat dan rendah lemak mampu menurunkan tekanan darah diastolik.
Rata-rata penurunan berat badan sekitar 5 mm Hg dan tekanan darah sistolik 3 mm Hg setelah enam bulan.
Manfaat lain dari diet rendah karbohidrat dan rendah gula adalah kita dapat merasa kenyang lebih lama karena kita mengonsumsi lebih banyak protein dan lemak.
Meningkatkan asupan potasium (kalium) dan mengurangi garam juga dapat menurunkan tekanan darah.
Potasium terbukti mampu mengurangi efek garam dalam sistem tubuh kita dan meredakan ketegangan di pembuluh darah.
Namun, diet kaya potasium mungkin bisa berbahaya bagi penderita penyakit ginjal.
Jadi, bicarakan dengan dokter sebelum kita memutuskan untuk meningkatkan asupan potasium.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.