Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2022, 17:15 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan ini istilah arthritis sering terdengar. Arthritis adalah gangguan pada sendi yang tidak boleh disepelekan.

Arthritis disebabkan oleh peradangan sendi yang memengaruhi satu atau beberapa sendi. Kondisi ini memicu rasa nyeri, kekauan, dan pembengkakan pada sendi.

Jika tidak ditangani, penyakit arthritis bisa memicu kerusakan pada tulang dan menghambat kehidupan kita.

Penderita radang sendi atau arthritis biasanya mendapatkan perawatan berupa konsumsi obat-obatan, metode rehabilitasi dan fisioterapi.

Baca juga: 7 Jenis Arthritis Autoimun, Bukan Hanya Rematik

Namun arthritis dapat diperbaiki dengan aktif secara fisik, menjaga berat badan serta melakukan yoga dan relaksasi sendi.

Dr Biren Nadkarni, konsultan senior ahli bedah ortopedi dan penggantian sendi di Sitaram Bhartia Institute and Holy Family Hospital di New Delhi, India berbagi apa saja gejala yang dialami pengidap arthritis.

"Terlepas dari jenis radang sendi yang diderita, individu kemungkinan mengalami demam, pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, kelelahan, tak dapat menggunakan tangan, sulit berjalan, dan kurang tidur."

Menurut Nadkarni, tanda-tanda awal arthritis termasuk nyeri sendi, kekakuan dan pembengkakan sendi, rentang gerak yang berkurang, hingga kemerahan pada kulit di sekitar sendi.

"Nyeri sendi yang tidak dapat dijelaskan biasanya disertai demam, kesulitan membawa barang dalam tugas sehari-hari karena nyeri sendi, sedangkan obat pereda rasa sakit tidak dapat menyembuhkan nyeri sendi," kata dia.

Kebiasaan/kondisi yang memicu radang sendi

Sesuai penjelasan Biren, berikut ini gaya hidup yang dapat memicu radang sendi.

1. Obesitas

Individu yang kelebihan berat badan atau obesitas berisiko terkena radang sendi.

Semakin banyak beban yang diangkut tubuh, maka semakin banyak nyeri yang dirasakan di bagian pinggul, punggung, dan kaki.

2. Mengonsumsi makanan olahan

Asupan makanan olahan yang berlebihan dengan gula, tepung putih dan kandungan lainnya dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Hal ini akan memperparah nyeri sendi.

Solusinya, ganti makanan olahan dengan buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

3. Keseringan bermain ponsel

Sering mengirimkan pesan teks dan memegang ponsel dalam posisi yang sama akan menekan persendian di tangan, terutama ibu jari.

Baca juga: 2 Jenis Arthritis dengan Gejala Nyeri Sendi Hanya di Satu Sisi Tubuh

Untuk menghindari radang sendi, batasi penggunaan ibu jari guna mengetik pesan teks.

Sebagai gantinya, manfaatkan fitur pesan suara agar ibu jari kita tidak keseringan mengetuk layar ponsel.

Mengirim pesan teks juga bisa berdampak buruk bagi bahu dan leher.

4. Memakai sepatu hak tinggi

Memakai sepatu hak tinggi dalam waktu lama menempatkan kaki dalam posisi tidak nyaman yang menekan persendian, membuat otot menegang, dan menyebabkan punggung tidak sejajar.

Bagi wanita, perlu diketahui kebiasaan memakai sepatu hak tinggi akan meningkatkan risiko osteoarthritis dan nyeri kaki.

5. Cedera

Orang yang mengalami cedera lutut pada masa remaja atau dewasa tiga kali lebih mungkin mengalami osteoarthritis pada lutut dibandingkan mereka yang tidak mengalami cedera.

Hindari arthritis dengan mengubah gaya hidup

"Makan dengan bijaksana, kendalikan berat badan, dan berolahraga secara teratur. Semua ini untuk mencegah arthritis," kata Biren.

Inilah gaya hidup yang harus diadaptasi untuk menjaga persendian:

- Memertahankan berat badan sehat

- Hindari kebiasaan yang dapat menyebabkan cedera

- Perhatikan postur tubuh dan hindari sepatu hak tinggi

- Memantau asupan vitamin B12 dan D3

- Mengonsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kenari dan kacang mete, serta sayuran seperti bawang putih dan bawang bombay

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com