Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurunkan Berat Badan Bisa Kurangi Risiko Covid-19, Menurut Studi

Kompas.com - 04/01/2022, 17:18 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNN

Para ahli memaparkan, masalah yang disebabkan oleh obesitas selama pandemi dianggap remeh oleh banyak orang.

"Tidak ada negara di dunia yang memiliki kurang dari 20 persen orang dewasa dengan obesitas," kata Popkin.

Satu laporan pada Maret 2020 mengungkap, tingkat kematian akibat Covid-19 meningkat 10 kali lipat di negara-negara yang mayoritas orang dewasanya kelebihan berat badan.

CDC melaporkan, lebih dari 42 persen populasi orang dewasa di AS mengalami obesitas. Fakta ini menempatkan AS sebagai salah satu negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia.

"Saya merasa orang tidak melihat obesitas sebagai penyakit. Mereka menganggap obesitas sebagai pilihan gaya hidup," terang Cody Stanford.

"Banyak orang berpikir mereka yang obesitas hanya perlu makan lebih sedikit dan berolahraga lebih banyak, tetapi jika cara itu berhasil, kita tidak akan memiliki prevalensi obesitas seperti sekarang."

Cody Stanford biasa menganjurkan pasiennya untuk tidak berfokus menurunkan beberapa kilogram berat badan, namun lebih memerhatikan lingkar pinggang.

Dia menganjurkan wanita untuk memiliki lingkar pinggang kurang dari 89 sentimeter, sedangkan pria kurang dari 101 sentimeter.

Obesitas adalah kondisi di mana lemak perut menumpuk di sekitar organ vital.

Organ hati memanfaatkan lemak tersebut dan diubah menjadi kolesterol yang masuk ke dalam pembuluh arteri, sehingga arteri mengeras dan menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Lapisan lemak perut juga membuat tubuh resisten terhadap insulin dan mengalami peradangan kronis.

"Apabila ditambah radang akibat Covid-19, ini bisa meningkatkan risiko penyakit yang parah," sebut Kumar.

Solusinya kita perlu mendistribusikan berat badan agar tidak hanya berada di sekitar perut.

"Pasien kemungkinan akan memiliki lebih sedikit komplikasi dari Covid-19 dan risiko kematian berkurang," kata Cody Stanford.

Dalam studi lain, Popkin melihat peserta yang kelebihan berat badan namun mampu mengurangi sekitar 2,2 kilogram dapat melihat perubahan pada penyakit diabetes dan hipertensi mereka.

"Setiap penurunan berat badan adalah hal yan positif di hampir semua tingkatan berat badan," katanya.

"Sedikit penambahan berat badan dapat berdampak pada kesehatan kita."

Baca juga: Hati-hati, Peradangan akibat Obesitas Tingkatkan Risiko Penyakit ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com