Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kebiasaan Harian yang Bisa Cegah Penuaan Dini, Apa Saja?

Kompas.com - 05/01/2022, 15:30 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Semua orang pasti akan menua dengan cara yang berbeda-beda. Meski begitu, tanda-tanda penuaan tetap tidak dapat dihindari seiring bertambahnya usia.

Sayangnya, tanda-tanda penuaan ini juga bisa mengganggu kesehatan baik secara fisik maupun mental.

Namun, dengan menerapkan kebiasaan hidup yang lebih baik dan sehat, kita tentu dapat mengurangi atau bahkan mencegah tanda-tanda penuaan datang lebih cepat.

Nah, untuk mencegahnya, kita bisa mulai mempraktikkan kebiasaan sehari-hari yang lebih baik, berikut ini.

1. Melatih otak

Olahraga adalah komponen penting dari gaya hidup sehat. Apalagi, aktivitas fisik yang teratur memiliki manfaat yang sangat banyak, terutama untuk kesehatan otak.

Baca juga: 10 Kebiasaan Buruk yang Picu Penuaan Dini

Ketika berbicara tentang olahraga yang menyehatkan otak, bukti telah menunjukkan, ada dorongan tambahan saat kita menggabungkan latihan aerobik dan kognitif.

Studi yang dilakukan di Motion Picture & Television Fund (MPTF) mencari cara untuk mengoptimalkan fungsi otak pada peserta lanjut usia yang sehat.

Karena berolahraga mempromosikan metabolisme dan pertumbuhan otak yang sehat, para peneliti berhipotesis bahwa efek pelatihan memori dapat ditingkatkan.

Hal tersebut dapat terjadi jika dilakukan dalam rejimen olahraga yang dipantau detak jantung.

Para peneliti mengidentifikasi dampak positif dari aktivitas fisik dan pelatihan memori pada kinerja kognitif.

Peneliti juga mengembangkan beberapa wawasan tentang cara kita meningkatkan kesehatan otak.

Hal tersebut dilakukan setelah ilmuwan menguji berbagai cara untuk menggabungkan olahraga dan pelatihan memori.

Ada pun, contoh cara peningkatan kesehatan otak -misalnya, ketika kita mempelajari sebuah tarian baru.

Sebab, saat itu kita tidak hanya akan menuai manfaat ativitas yang memompa darah tetapi juga dari tantangan mental dalam mempelajari langkah-langkah dan mengatur koordinasi.

2. Melakukan meditasi

Menurut seorang ahli geriatri di Santa Monica, California, Scott Kaiser, penelitian yang kuat dan berkembang pesat menangkap banyak manfaat dari meditasi.

Meskipun ada banyak bentuk meditasi dan praktik kontemplatif yang dapat dilakukan seumur hidup, manfaat kesehatan otak dapat diperoleh dengan langkah pertama yang sederhana.

Misalnya, hanya dengan menarik napas dengan penuh perhatian, kita dapat memulai rangkaian peristiwa yang sangat positif dalam pikiran dan tubuh kita.

Selain itu, latihan sederhana ini sebenarnya dapat membantu kita melepaskan rasa stres sembari memulai respon relaksasi fisiologis dalam tubuh.

Baca juga: Rajin Pakai Eye Cream Efektif Cegah Penuaan Dini, Benarkah?

Hal ini dapat mengakibatkan perlambatan detak jantung, perubahan tonus pembuluh darah dengan penurunan tekanan darah, peningkatan faktor kekebalan tubuh, dan penurunan gula darah.

Sambil melakukan meditasi, kita juga mungkin dapat bersyukur dalam menjalani hidup dan memerhatikan hal-hal yang tampaknya sederhana yang mungkin kita anggap remeh.

Dengan semakin bersyukur, kita bisa mendapatkan banyak menfaat, salah satunya manfaat terhadap kesehatan otak.

3. Mendapatkan tidur yang cukup

Direktur Medis di Neura Health, Thomas Berk mengungkapkan, tidur sangat penting bagi usia berapa pun, terutama pada orang-orang usia lanjut.

"Tidur adalah salah satu hal penting yang dilakukan otak."

"Otak kita menghabiskan sepertiga dari hidupnya dalam keadaan tidur dan ini merupakan waktu ketika otak kita paling terkoordinasi," kata dia.

"Tidur tidak hanya memungkinkan otak kita istirahat, tetapi juga memberikan kemampuan untuk mengkonsolidasikan ingatan," sambung dia.

Oleh sebab itu, orang yang menderita migrain sangat sensitif terhadap berbagai jenis perubahan tidur. 

Apalagi, tubuh berkembang dengan prediktabilitas dan hal yang sama berlaku untuk tidur.

Semakin kita mendapatkan tidur yang cukup, maka semakin baik pula kondisi migrain yang kita alami.

4. Makan lebih banyak protein

Ahli Nutrisi, Mareya Ibrahim menjelaskan, protein, alias asam amino esensial atau EAA secara berani disebut sebagai bahan pembangun kehidupan karena zat ini begitu penting.

Baca juga: Bahaya Makan Gorengan Berlebihan, Termasuk Memicu Penuaan Dini

Binaragawan telah mengetahui tentang EAA selama bertahun-tahun, dan memanipulasinya untuk optimal.

"Sebagai manusia, sembilan asam amino dianggap penting, tetapi sebagai orang yang berusia lanjut, tubuh membutuhkan delapan asam amino dari makanan untuk bisa berfungsi dengan baik," kata dia.

Sementara itu, menurut blog UC Davis Integrative Medicine, asam amino bertanggung jawab atas 75 persen berat badan kering, 95 persen otot (termasuk jantung), dan 100 persen hormon, neurotransmiter, serta neuropeptida.

Asam amino juga penting untuk membangun otot dan memicu metabolisme.

Di samping itu, mengonsumsi protein yang tinggi triptofan seperti ayam dapat memberi kita energi berkelanjutan yang kita butuhkan untuk menjaga ketajaman mental dan fisik.

Sumber kolagen alami juga penting untuk menjaga jaringan ikat tetap sehat guna menghindari cedera yang menjadi penting setelah usia 40 tahun.

"Jadi, cobalah untuk menghindari daging yang mengandung nitrat karena dapat menyebabkan sakit kepala dan efek samping lainnya, serta kurangi garam yang dapat mendorong retensi air," kata dia.

"Sebagai gantinya, kita bisa mengonsumsi nabati yang kaya asam amino, terutama quinoa dan kacang-kacangan seperti kedelai," saran dia.

5. Mengonsumsi lemak yang sehat

"Setelah 40 tahun, hormon kita mulai berubah dan beradaptasi dengan segala macam perubahan," kata Ibrahim.

Maka, untuk membantu memfasilitasi perimenopause dan menopause, lemak sehat diperlukan untuk membantu menjaga tubuh agar tidak rusak.

Ditambah lagi, lemak sehat juga dapat mendukung otak fungsi dan kesehatan metabolisme.

Baca juga: 5 Manfaat Tidur Telentang, Termasuk untuk Cegah Penuaan Dini

Dia pun merekomendasikan kita untuk mengonsumsi lemak yang sehat dari kacang-kacangan, alpukat, minyak zaitun, makanan laut berlemak, dan makanan nabati yang kaya omega-3 seperti biji chia dan biji rami.

Ini juga dapat memainkan peran yang sangat penting dalam membantu mencegah penyakit alzheimer dan parkinson, sekaligus membantu mencegah diabetes, serta penyakit darah lainnya.

"Mengganti karbohidrat dan lemak jenuh dengan lemak sehat seperti lemak tak jenuh ganda juga dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kontrol insulin," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com