KOMPAS.com - Perselingkuhan dalam pernikahan bukan hanya menyakitkan namun juga memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental.
Perselingkuhan membuat kita dipermalukan, dibodohi dan dimanipulasi oleh pasangan.
Namun kesehatan mental pelakunya juga bisa mendapatkan pengaruh buruk ketika melakukan tindakan tidak setia ini.
Reputasi sosial kita juga tercoreng sekaligus merasa kelelahan ketika menjalani hubungan yang diwarnai pengkhianatan ini.
Ada banyak alasan seseorang akhirnya berselingkuh dari pasangannya meskipun telah menikah.
Baca juga: Pasangan Selingkuh, Apakah Layak Dapat Kesempatan Kedua?
Dr Rahul Khemani, psikiater ternama di Rumah Sakit Wockhardt, Mumbai, India mengatakan perselingkuhan sudah ada seiring dengan munculnya konsep pernikahan.
Namun, pasangan yang selingkuh tidak selalu merupakan gejala pernikahan yang buruk.
Perilaku menyeleweng ini tidak dapat dikorelasikan dengan disfungsi perkawinan.
Terkadang, perselingkuhan bisa terjadi karena keterikatan yang tidak aman, penghindaran konflik, dan kurangnya seks yang berkepanjangan.
Perasaan kesepian, pertengkaran yang monoton dan berulang-ulang selama bertahun-tahun juga dapat menyebabkan pasangan berselingkuh.
Ada juga yang melakukannya karena merasa bisa, menganggapnya sebagai proses menemukan diri kembali dan pencarian identitas baru yang difasilitasi oleh seorang kekasih.
“Perselingkuhan di luar nikah dibebani dengan kerahasiaan, elemen klandestin, dan rasa takut ketahuan," kata Dr Khemani.
Ia mengungkapkan, perilaku ini menjadi paradoks karena justru memicu perselingkuhan lagi dan membuat orang tersebut sulit berhenti.
Saat perselingkuhan berlanjut untuk waktu yang lama, orang tersebut akan terus bergulat dengan kekhawatiran.
Misalnya soal konsekuensinya atau keharusan untuk bersikap jujur atau tidak.
Berikut adalah dampak buruk perselingkuhan bagi kesehatan mental pelakunya:
Seseorang mungkin bahagia saat bersama selingkuhannya namun juga memendam rasa bersalah terhadap istri atau suami yang dikhianati.
Baca juga: 5 Zodiak Ini Disebut Cenderung Mudah Selingkuh, Benarkah?
Rasa bersalah ini membuat diri kita secara emosional lebih lemah, menurunkan tingkat kepercayaan diri dan harga diri.
Perasaan ini juga menyebabkan lebih banyak stres dan pergolakan mental.
Perasaan ketakutan yang terus menerus tidak pernah baik untuk kesehatan mental kita.
Rasa takut ketahuan saat berselingkuh membuat kita paranoid dan mempertanyakan berbagai akibatnya.
Kita takut soal yang terjadi jika tertangkap basah berselingkuh, bagaimana keluarga akan terpengaruh dan reputasi sosial yang tercoreng.
Berbagai ketidakpastian ini memicu ketidakstabilan mental dan emosional yang membuat kita lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi.
Perasaan bersalah yang terus-menerus dikombinasikan dengan rasa takut dapat membuat seseorang sangat kelelahan.
Apalagi, ekspektasi yang tidak semestinya dari selingkuhan kita bisa memperburuk keadaan.
Semua faktor ini digabungkan menciptakan stres dan tekanan mental, menambah perasaan kelelahan emosional.
Plus, menjalin hubungan romantis dengan dua orang pada saat yang sama sebenarnya bisa sangat menakutkan dan membebani.
Terlalu banyak berpikir tentang dampak perselingkuhan bisa sangat merusak harga diri.
Perasaan bersalah dan proses berpikir yang kompleks bisa membuat seseorang penuh kekhawatiran dan kecemasan.
Baca juga: 5 Jenis Perselingkuhan yang Paling Umum Terjadi
“Perselingkuhan di luar nikah sering menimbulkan perasaan bersalah, malu, dan ngeri. Memimpin kehidupan paralel melibatkan keputusan logistik yang luar biasa yang harus dibuat dan dapat menyebabkan kelelahan, kelelahan, dan kejenuhan," kata Dr Khemani.
Ia menegaskan, rasa takut mempertaruhkan pernikahan, yang menyebabkan luka emosional bagi pasangan dan anak-anak dapat menyebabkan penderitaan yang luar biasa.
Maka dari itu, cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan tidak berselingkuh dan tetap setia kepada pasangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.