Ia melanjutkan, diet, olahraga, dan perubahan gaya hidup adalah solusi utama untuk sebagian besar masalah kesehatan.
"Individu harus tetap waspada dalam memastikan untuk berhenti dari obat-obatan atau mengurangi dosis yang mereka butuhkan."
Tubuh perlu memeroleh suntikan vaksin untuk melawan penyakit. Namun saat ini banyak kesalahan informasi yang beredar seputar vaksin, khususnya vaksin Covid-19.
"Kita harus berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan informasi terbaru tentang vaksin," kata Patel.
"Degenerasi makula terkait usia adalah penyebab utama kebutaan pada orang berusia di atas 50 tahun di Amerika," ucap Dr Ryan Young.
"Pada akhirnya degenerasi makula menyebabkan penglihatan kabur, distorsi, dan penglihatan kita hilang total."
Ia menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur demi melindungi penglihatan kita.
"Dibutuhkan rata-rata lima jam untuk setengah kafein yang dikonsumsi agar dicerna oleh tubuh kita, dan lebih dari 10-15 jam agar kafein tidak lagi berdampak pada tubuh dan otak," ujar Culler.
Lansia disarankan untuk beralih ke minuman tanpa kafein setelah tengah hari, agar mendapatkan tidur yang nyenyak pada malam hari.
"Harap diingat, kafein juga diuretik dan dapat meningkatkan buang air kecil ke kamar mandi dan membutuhkan lebih banyak cairan untuk memuaskan dahaga kita. Minumlah air putih untuk tetap terhidrasi."
"Jangan berencana untuk tidur sepanjang minggu atau di akhir pekan karena kurang tidur. Kita tidak dapat 'menyimpan' tidur kita," ucap Culler.
Ditambahkan Culler, anggapan bahwa lansia membutuhkan lebih sedikit tidur seiring bertambahnya usia hanyalah mitos.
"Di usia 60-an dan lebih, kita harus tetap menargetkan tidur 7-9 jam per malam. Jadikan tidur sebagai prioritas harian dan beristirahatlah dengan baik."
"Jangan menyalahkan usia. Cara kita memandang usia kita berdampak langsung pada kesehatan kita, risiko demensia, umur panjang, dan banyak lagi," kata Culler.
Cobalah memandang penuaan secara lebih positif demi kesehatan kita
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.