KOMPAS.com - Bersyukur adalah kata-kata yang sering diucapkan orang-orang, entah itu demi mengingatkan orang lain atau pun diri sendiri.
Sayangnya, tak banyak orang yang sungguh-sungguh menerapkan rasa syukur pada dirinya. Padahal, rasa syukur akan membawa manfaat dalam hidup, terutama bagi kesehatan.
Ahli kesehatan mental menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud dengan rasa syukur, bagaimana mempraktikkannya, dan mengapa kita perlu melakukannya.
Bersyukur didefinisikan sebagai perasaan menghargai atau berterima kasih. Namun menurut konselor profesional Rebecca Phillips, arti bersyukur jauh lebih sederhana.
"Bersyukur adalah bentuk pengakuan, karena ketika kita dapat meluangkan waktu sejenak untuk mengakui apa yang kita rasakan, kita dapat mengakui hal baik itu," jelas Phillips.
"Mengakui ada sesuatu yang baik adalah inti dari mengalami rasa syukur."
Sejatinya, rasa syukur berbeda dari hal positif yang beracun (toxic positivity).
Baca juga: Bisa Jaga Kondisi Mental, Apa itu Meditasi Bersyukur?
Menurut Phillips, toxic positivity merupakan tindakan menyangkal dan menghilangkan emosi negatif dengan dorongan palsu.
"Mengalami rasa syukur tidak mengharuskan kita untuk membelokkan kenyataan atau menyangkal," tutur dia.
Pilar utama dari rasa syukur adalah mengakui sesuatu yang baik, bukan mengabaikan sesuatu yang buruk.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.