Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Label "Made in USA", New Balance Digugat Konsumen, Kenapa?

Kompas.com - 07/01/2022, 15:25 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika membeli barang dari merek premium dengan label "Made in USA", pernahkah kita berpikir bahwa barang tersebut benar-benar dibuat di Amerika Serikat?

Karena baru-baru ini, produsen sepatu yang berpusat di AS, New Balance, digugat oleh lima konsumennya. 

Para penggugat berargumen, NB telah menyesatkan pelanggan dengan memasarkan banyak sepatunya dengan tag marketing "Made in USA".

Padahal, sebanyak 30 persen dari isi sepatu tersebut -mereka yakini- sebenarnya diproduksi di luar negeri dengan menggunakan tenaga kerja asing.

Baca juga: Kenapa Banyak Produk Made in China?

Selain menyesatkan pelanggan, hal ini juga bertentangan dengan peraturan yang ditetapkan oleh Federal Trade Commission (FTC).

FTC menetapan perusahaan hanya dapat memberi label produk sebagai "Made in USA" jika tidak ada konten asing di dalamnya sama sekali.

Kasus ini pun menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang apakah konsumen benar-benar dapat memercayai label "Made in USA"?

Dan, apakah mereka akan terus membayar mahal untuk barang yang diklaim sebagai buatan AS?

Ini adalah masalah yang terus mendapatkan perhatian, karena akhirnya beberapa perusahaan mempertimbangkan untuk mengalihkan manufaktur kembali ke AS, guna menghindari gangguan yang bisa melumpuhkan rantai pasokan.

Mengklaim sebagai buatan AS

Selama beberapa dekade, NB telah mencap diri sebagai perusahaan sepatu buatan AS.

Baca juga: Nuansa Covert Green Dominasi New Balance 990v5 Made in USA

Pada kotak sepatunya pun, New Balance dengan bangga menyatakan, sepatu itu telah dibuat di AS selama lebih dari 75 tahun.

Tetapi, selama tiga dekade terakhir, New Balance telah berulang kali mendapat kecaman karena salah mengartikan produknya.

Berdasarkan investigasi Wall Street Journal dari tahun 2014, terungkap, hanya sekitar 70 persen dari sepatu New Balance yang menunjukkan material dan tenaga kerjanya berasal dari AS.

Dan pada 1990-an, FTC melakukan tindakan penegakan hukum terhadap NB karena membuat klaim tentang manufaktur dalam negeri. Tetapi, kemudian FTC membatalkannya setelah pertempuran hukum yang kontroversial.

Ada pun kelima konsumen yang mengajukan gugatan terbaru pada bulan Desember lalu berpendapat bahwa NB sengaja menjual beberapa sepatu dengan menampilkan bendera AS dan kata "USA" di lidah sepatu.

Baca juga: Kontroversi Pesawat Terbang Made in Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com