Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2022, 16:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

“Mereka tahu bahwa mereka narsis tetapi mereka juga telah mencapai titik terendah dan tidak tahu bagaimana caranya keluar.”

Meskipun berada di titik terendah tidak selalu buruk, baik bagi orang yang mengalaminya atau orang-orang di sekitar, ini bisa menjadi motivasi untuk memperhitungkan tingkat narsis-nya.

Tetapi mencapai titik terendah bukanlah satu-satunya cara untuk memotivasi perubahan.

"Banyak orang dengan gangguan kepribadian narsistik akan mengubah perilaku mereka jika ada manfaat yang dirasakan," kata Gallagher.

“Menerapkan perubahan dalam kasus ini sering kali berkisar pada penciptaan struktur kebiasaan yang memberi penghargaan kepada narsisis karena berubah," tambah dia.

Sementara itu, Greenberg yang sudah bertemu banyak orang yang narsis mengaku saat terapi satu-satunya hal yang boleh dibicarakan hanyalah keinginan mereka.

Baca juga: Makin Tua, Orang Makin Kurang Narsis

“Mereka tidak bisa menceritakan kisah tangensial, menyalahkan orang lain atas sesuatu atau mengeluh tentang pasangannya. Itu pasti tentang mereka," imbuh dia.

Meski pada awalnya mungkin menyakitkan, cara ini memaksa orang yang narsis untuk berdamai dengan perilakunya.

Mereka juga dipaksa untuk memberi tantangan yang harus dihadapi sebagai cara menuju perubahan.

4. Memahami yang perlu diubah

Pada tahun 2018, Campbell ikut menulis sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Personality Disorders.

Penelitian ini memberikan petunjuk terhadap motivasi orang yang narsis untuk merubah sifatnya.

“Saya telah berpikir selama bertahun-tahun dan bidang juga berpikir demikian bahwa orang yang narsis, terutama yang sudah narsistik, tidak ingin berubah karena mereka mencintai siapa mereka,” jelas Campbell.

“Dalam beberapa hal, ini masih kita amati. Orang yang berkepribadian narsistik memiliki harga diri yang tinggi, bahagia, dan merasa lebih dekat dengan diri ideal mereka daripada kita semua," tambah Campbell.

Namun, ketika menyangkut sifat kepribadian mereka yang lebih antagonis dan tidak berperasaan, seperti sifat manipulatif atau kurangnya empati, orang yang narsis biasanya melihat hal ini sebagai sesuatu yang negatif dan ingin mengubahnya.

Ini adalah temuan penting, terutama bagi orang-orang yang ingin meninggalkan temannya yang narsis dan menunjukkan orang yang narsis bahwa mereka memiliki sifat yang bisa diubah.

Kuncinya tidak terletak pada meyakinkan orang yang narsis untuk berubah tetapi dengan menggunakan kesabaran.

Cara lainnya bisa dilakulan adalah dengan memperjelas ketika mereka tidak berperasaan.

Ini dapat membantu orang yang narsis mencapai titik untuk mengejar perubahan sendiri.

“Dalam hal ini, kami ingin mendorong individu berkepribadian narsistik untuk memetakan kehidupan yang ingin mereka miliki dan kemudian mempertimbangkan bagaimana kepribadian narsistik mereka mengganggu hal itu," ujar Campbell.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com