Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2022, 19:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Today

 

4. Berjalan kaki

Di usia 60 tahun, berat badan Bridget Shinn membuatnya tidak bisa menikmati hidup.

Wanita itu tidur antara 12-15 jam dalam sehari, dan makan makanan cepat saji serta meminum terlalu banyak minuman bersoda.

Setelah melihat putrinya, Hilary Downey kehilangan berat badan 45 kilogram, Shinn terinspirasi untuk melakukan hal yang sama.

Baca juga: 3 Alasan Kopi Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Sudah Tahu?

Tindakan pertama yang dilakukannya adalah berhenti bermalas-malasan di kursi dan mulai berjalan kaki.

"Kita memiliki banyak waktu untuk duduk di sofa dan menonton televisi. Kita bisa berjalan kaki," sebut Shinn yang kini berusia 65 tahun.

Rutinitas sederhana itu membantu Shinn menurunkan berat badan hingga 49 kilogram.

5. Membuat keputusan

Sebagai seorang perawat dan ibu, Valerie Moskowitz jarang mengutamakan dirinya dan perlahan berat badannya bertambah.

Ia memiliki bobot 122 kilogram, menderita diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan stroke ringan.

Bahkan, dia sempat terinfeksi Covid-19 dan harus menjalani proses pemulihan selama lebih dari sebulan.

Moskowitz khawatir dirinya tidak akan selamat jika kembali terinfeksi virus corona. Oleh karenanya, dia mulai menjalani operasi bypass lambung.

Operasi ini menghilangkan berat badannya sekitar 31 kilogram.

"Saya merasa tidak bisa melakukan apa-apa. Saya berkata, 'ini adalah nasib yang telah diberikan kepada saya'. Tapi saya punya pilihan sekarang."

6. Tetap berusaha

Enam bulan sebelum merayakan ulang tahun ke-40, Michelle Carvalho menyadari berat badan yang dia miliki menghalanginya untuk menikmati waktu bersama keluarga.

Sejak saat itu, dia mulai berlatih angkat beban dan mengubah kebiasaannya makan.

Dalam waktu lima tahun, ia berhasil kehilangan sekitar 40 kilogram. Selama itu ia pernah merasa frustasi, namun ia tetap berusaha.

Baca juga: DentalSlim Diet Control, Perangkat Penurun Berat Badan di Gigi, Mau?

"Bersabarlah dan tunjukkan diri kita setiap hari," jelas wanita berusia 44 tahun tersebut.

"Kita akan mengalami hari-hari di mana kita akan terjatuh, tetapi orang-orang yang bangkit dan mencoba lagi yang akan berhasil."

7. Membuat tujuan yang masuk akal

Di usia 42 tahun, Roxanne Mullenberg melihat upayanya berjalan kaki sejauh lebih dari lima kilometer tidak berhasil membuatnya menurunkan berat badan.

Saat itu, bobotnya mencapai 162 kilogram dan Mullenberg mulai memerhatikan kebiasaannya makan.

Dia mencoba program makan dengan mengonsumsi shake sebagai pengganti makanan, serta menambahkan protein tanpa lemak, sayuran, buah dan beberapa pati.

Pola makan yang dipadukan dengan berjalan kaki membantu Mullenberg mengurangi berat badannya hingga 67 kilogram dalam setahun.

Kunci utamanya untuk sukses adalah membuat tujuan yang cocok baginya.

"Tujuan saya adalah menurunkan beberapa kilogram dan merasa lebih baik tentang diri saya," kata dia.

"Itulah 100 persen tujuan saya dan masih tetap sampai hari ini. Bukan mengenai angka di timbangan."

Baca juga: Berencana Turunkan Berat Badan di Tahun 2022? Hindari Makanan ini

8. Memikirkan apa yang dimakan

Sebelum menurunkan berat badan, Moskowitz makan tanpa memikirkan bagaimana makanan yang disantap berdampak pada kesehatannya.

Setelah melalui operasi bypass lambung, dia mulai lebih sadar akan apa yang dimakan dan bagaimana dia menggerakkan tubuhnya.

"Saya mungkin tidak makan sepanjang hari dan pada saat sore tiba, saya merasa butuh  karbohidrat dan memakan makanan lain," tutur dia.

"Sekarang, saya tidak lagi melakukan ini."

9. Tetap tenang meski mengalami kegagalan

Pada 2019, Jenn Langerfield membeli timbangan dan ia terkejut mengetahui beratnya 92 kilogram.

Langerfield mulai mengikuti diet rendah glikemik dan berlatih angkat beban, sampai akhirnya berat badannya berkurang 40 kilogram.

Menurut dia, konsistensi di masa-masa sulit akan membuahkan hasil.

"Kita akan mengalami hari-hari yang buruk dan hari-hari yang luar biasa."

"Tetapi kita harus menghadapi hari buruk itu dengan tenang dan membayangkan esok akan menjadi lebih baik," terang Langerfeld.

"Ketika kita mengalami hari-hari yang luar biasa itu, kita dapat merenungkan masa-masa di mana kita merasa buruk dan tidak ingin bangun."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Today
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com