Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Manipulatif, Inilah Tanda-tanda Psikopat yang Jarang Disadari

Kompas.com - 09/01/2022, 14:29 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Istilah psikopat telanjur melekat di benak banyak orang sebagai kepribadian yang sadis, dingin hati, dan identik dengan imej pembunuh.

Padahal, istilah ini sebenarnya merujuk pada kepribadian yang tidak berperasaan, tidak emosional, rusak secara moral, dan berperilaku impulsif.

Nah, karena tanda-tanda psikopat tidak berbeda jauh dengan perilaku buruk pada umumnya, membuat keberadaan psikopat sulit ditebak oleh orang lain.

Profesor kriminologi, peradilan pidana, dan psikologi forensik asal California State University, Robert Schug, Ph.D membeberkan 13 tanda psikopat dalam diri seseorang.

Melansir The Healthy, berikut adalah tanda-tanda yang dibeberkan Schug. Bisa disimak, ya!

1. Mudah bosan

Layaknya manusia biasa, psikopat ternyata juga mudah bosan. Ini bisa terjadi karena ia kurang terstimulasi saat di tempat kerja atau terjebak di rumah ketika akhir pekan.

Psikopat menghadapi kebosanan kronis di semua aspek kehidupannya. Satu hipotesis yang umum adalah psikopat kurang bergairah pada banyak hal dibandingkan dengan orang lain.

"Sistem saraf psikopat terhubung sehingga mereka perlu terus melakukan hal-hal menarik untuk merasa normal dan mencapai tingkat gairah yang normal," kata Schug.

Sementara itu, psikopat juga dikenal suka memulai kegiatan yang berorientasi pada kesenangan, seperti minum setelah bekerja.

Ini diungkapkan oleh Randall Salekin, Ph.D, seorang profesor psikologi asal University of Alabama.

Baca juga: Ciri Psikopat Berbeda di Setiap Budaya, Benarkah?

2. Sangat menawan

Psikopat punya kemampuan untuk menyembunyikan kepribadian mereka yang sebenarnya agar terlihat menyenangkan di mata orang lain.

Hal ini tentu membuat orang-orang di sekitarnya tak menyadari kehadiran psikopat di tengah mereka.

Salekin mengatakan bahwa psikopat juga memiliki kemampuan untuk menarik hati orang lain, baik itu di tempat kerja atau di penjara.

3. Banyak berbohong

Walau omongan psikopat bisa menghipnotis banyak orang, ternyata apa yang ia katakan tidak bisa dijamin kebenarannya.

Tidak seperti pembohong patologis yang berbohong tanpa motivasi dan terkadang tanpa kebutuhan, psikopat mengarahkan kebohongan pada tujuan khusus.

Mereka biasanya menipu dan memanipulasi orang lain untuk keuntungan mereka sendiri.

“Ini lebih tentang mendapatkan sesuatu dari orang lain,” kata Schug.

Ia menjelaskan bahwa tipuan psikopat membuat orang yang ditipu seolah-olah merasa punya kedekatan emosional.

Psikopat bisa menyalahgunakan ini untuk mendapatkan promosi di tempat kerja, membangun hubungan, atau mengontrol pasangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com