Dikutip dari Situs Michigan State University, ketika berusia 0-3 tahun, otak anak kecil secara unik cocok untuk belajar bahasa kedua karena berada dalam tahap paling fleksibel.
Faktanya, bayi yang terpapar bilingual unggul dalam mendeteksi perubahan bahasa sejak usia enam bulan.
Anak-anak dapat belajar bahasa kedua semudah belajar berjalan dan belajar bahasa utamanya.
Baca juga: Usia Ideal untuk Belajar Bahasa Asing
Mempelajari bahasa kedua juga tidak berdampak negatif terhadap bahasa ibu si anak.
Ketika orang dewasa belajar bahasa lain, kita harus mempertimbangkan aturan dan praktik tata bahasa,
Namun, anak kecil menyerap suara, struktur, pola intonasi, dan aturan bahasa kedua dengan sangat mudah.
Hingga usia delapan tahun, anak mendapat manfaat dari otot telinga dan bicara yang fleksibel sehingga dapat mendeteksi perbedaan antara bahasa yang berbeda.
Selain itu, ada sejumlah manfaat lainnya dari kemampuan bilingual sejak dini yakni:
"Anak-anak yang dibesarkan dengan setidaknya dua bahasa telah terbukti memiliki pemahaman sosial yang lebih besar," kata Oren Boxer, Ph.D., neuropsikolog dan penasihat di California, AS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.