Studi pada anak-anak muda bilingual telah membuktikan mereka cenderung lebih memahami "perspektif, pikiran, keinginan, dan niat" orang lain
"Sebagian dari kekuatan ini berkaitan dengan sistem bahasa yang lebih kuat yang dapat lebih mudah mendeteksi fitur komunikasi tertentu seperti prosodi, ritme bicara, dan nada suara," tambah Boxer.
Diduga, pengalaman perkembangan bahasa yang dialami anak bilingual berbeda dengan pengguna bahasa tunggal.
Proses tersebut memfasilitasi pemahaman yang lebih kuat tentang perspektif orang lain, atau teori pikiran.
Menjadi bilingual baik untuk perkembangan otak anak khususnya dalam perencanaan, pemecahan masalah, konsentrasi, dan multitasking.
Keunggulan kognitif ini bisa dilihat sejak dini, ujar Kristen Denzer, psikolog dan praktisi pendidikan bahasa di AS.
Baca juga: Cara Paling Gampang Belajar Bahasa Asing
"Bayi yang besar dalam lingkungan dua bahasa telah menunjukkan fungsi eksekutif tingkat lanjut bagaikan berusia tujuh bulan jika dibandingkan dengan rekan satu bahasa," katanya.
Hal ini berdasarkan penelitian yang diterbitkan pada tahun 2009 di Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States, AS.
Manfaat bilingual ini dapat berlanjut hingga usia yang lebih tua dengan mencegah gangguan otak yang biasanya muncul pada pertengahan 60-an.
Pelaku bilingual mampu menangkal risiko demensia dan penyakit Alzheimer setidaknya empat tahun lebih lambat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.