Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupanya, Ini Manfaat Menjadi Bilingual sejak Dini

Kompas.com - 10/01/2022, 13:30 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Kemampuan bilingual alias memahami dua bahasa kini memang sudah menjadi kebutuhan.

Mampu berbicara dan memahami lebih dari satu bahasa dianggap memberikan lebih banyak peluang.

Khususnya untuk berkomunikasi dan mendapatkan kesempatan pendidikan maupun pekerjaan di masa depan.

Tak heran, para orangtua berusaha mendidik anaknya untuk menjadi bilingual sejak dini.

Baca juga: Viral di Media Sosial, Benarkah Bilingual Tanda Anak Genius?

Apalagi, anak-anak disebut lebih mudah belajar lebih dari satu bahasa sekaligus jika diterapkan sejak kecil.

Faktanya, kemampuan bilingual dan multibahasa memiliki banyak manfaat untuk anak berdasarkan riset para ahli.

Penelitian yang diterbitkan pada Januari 2021 di jurnal Scientific Reports menunjukkan dua manfaat kognitif untuk pelaku bilingual sejak dini.

Pertama, kemampuan mereka untuk melihat perubahan visual pada tingkat yang lebih cepat daripada yang mempelajari bahasa kedua di kemudian hari.

Bilingual sejak dini lainnya yang terungkap memiliki kontrol lebih besar atas kemampuan mereka untuk mengalihkan perhatian mereka dari satu gambar ke gambar lain. 

Riset yang dilakukan pada 127 orang dewasa ini menyebutkan, hal itu ada kiatannya dengan kebiasaan "beralih" dengan cepat di antara dua bahasa.

Manfaat mengajari anak menjadi bilingual sejak dini

Ilustrasi anak belajar bahasa asing.Dok. LingoAce Ilustrasi anak belajar bahasa asing.

Dikutip dari Situs Michigan State University, ketika berusia 0-3 tahun, otak anak kecil secara unik cocok untuk belajar bahasa kedua karena berada dalam tahap paling fleksibel.

Faktanya, bayi yang terpapar bilingual unggul dalam mendeteksi perubahan bahasa sejak usia enam bulan.

Anak-anak dapat belajar bahasa kedua semudah belajar berjalan dan belajar bahasa utamanya.

Baca juga: Usia Ideal untuk Belajar Bahasa Asing

Mempelajari bahasa kedua juga tidak berdampak negatif terhadap bahasa ibu si anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com