KOMPAS.com - Banyak orangtua tentu tak akan merasa tega untuk membangunkan bayi yang sedang tertidur pulas.
Meski demikian, ada beberapa kondisi di mana kita harus membangunkan bayi yang terlelap.
Misalnya, ketika harus mengikuti jadwal menyusui atau makan yang direkomendasikan dokter.
Nah, pada saat akan membangunkan bayi, pastikan lebih dulu bahwa ada alasan kuat yang mengharuskan ia bangun.
Membangunkan bayi juga harus dilakukan secara perlahan, agar ia tidak kaget atau kesal dan menangis.
Baca juga: 5 Tips Membangunkan Bayi Tanpa Membuatnya Menangis
Begini teknik untuk membangunkan bayi yang sedang tertidur.
Memegang tubuh bayi untuk membuatnya bangun justru bisa menyebabkan ia enggan bangun.
Sebagai gantinya, naikkan tingkat cahaya lampu yang dapat diredupkan setiap beberapa menit.
Strategi ini meniru sinar matahari yang perlahan-lahan semakin terang, sehingga memicu orang yang tertidur untuk bangun.
Namun pada bayi, cara ini memerlukan sedikit waktu lebih lama.
Membedong bayi dilakukan dengan cara melilitkan selimut kecil atau kain pada tubuh bayi untuk memberi kehangatan.
Bayi yang dibedong akan merasa nyaman, dan pada akhirnya tertidur.
Untuk membangunkan bayi yang dibedong, kita dapat membuka selimut atau kain yang membalut sang bayi.
Baca juga: Bedong Modern yang Bikin Bayi Lebih Bebas Bergerak
Namun pastikan kita membuka bedong dengan perlahan-lahan, dan awasi bayi sampai ia benar-benar terbangun.
Ada kemungkinan bayi memerlukan penggantian popok saat tidur siang.