Termasuk pada hal-hal kecil tentang bagaimana segala sesuatunya bekerja.
Mereka mungkin akan bertanya pada kita soal cara makan semua jenis hewan, penasaran dengan sistem kerja oven dan berbagai pertanyaan lain yang tak ada habisnya.
Anak yang genius akan mulai mengenali pengulangan pada usia dini, tetapi bukan hanya pola warna atau bentuk sederhana yang menarik perhatiannya.
Niranjan Reddy, PhD, dari situs SuperBaby, mengatakan anak genius juga mengenali perilaku, aktivitas, dan tindakan yang berulang dengan lebih mudah daripada teman sebayanya.
“Mereka sangat pandai mengamati dan mengingat informasi penting,” katanya.
Anak yang dikaruniai kecerdesan luar biasa seringkali memiliki pengetahuan mendalam dalam satu mata pelajaran atau bidang minat tertentu.
Topiknya bisa bervariasi, termasuk biologi, teknik atau seni namun pengetahuan mereka biasanya amat menyeluruh, menyerupai orang dewasa.
Anak yang terlahir genius sulit bergaul dengan teman sebayanya karena minat dan kemampuannya berbeda.
Mereka akan mudah bosan ketika berada di kelas dan berusaha berteman dengan orang yang lebih dewasa.
Baca juga: Orang Cerdas Mudah Terdistraksi Saat Kerja
Ada baiknya orangtua melengkapi anak dengan keterampilan sosial dan empati agar kecerdasannya tidak menghambat pergaulannya.
Anak yang genius memiliki ketekunan untuk bertahan dengan tugas atau kebiasaan sampai menguasainya.
Mereka mampu mengerjakan sesuatu tanpa gangguan dan cenderung sangat efisien.
Karena kedewasaan dan kemampuan organisasi alaminya, banyak anak genius akan menjadi pemimpin.
Biasanya mereka akan mampu mengambil alih untuk menemukan solusi yang paling efektif.