Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Orang-orang Bernama Kovid, Jadi Sasaran Lelucon sejak Pandemi

Kompas.com - 11/01/2022, 12:12 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 mengubah hidup banyak orang di seluruh dunia dalam berbagai aspek.

Namun tidak ada yang merasakan dampaknya seperti Kovid Kapoor, pria asal Bangalore, India.

Sejak WHO mengumumkan nama resmi untuk penyakit yang disebabkan virus Corona itu pada Februari lalu, hidup pria berusia 32 tahun itu langsung berubah total.

Nama Kovid sebenarnya bermakna sarjana atau orang terpelajar dalam budaya India, bisa juga diartikan sebagai doa Hindu yang didedikasikan untuk Tuhan Hanuman.

Baca juga: Omicron Disebut Bisa Jadi Vaksinasi Alami Covid-19, Ini Kata Ahli

Namun pemaknaan baru yang tidak sengaja terjadi itu membuat Kovid kerap jadi sasaran lelucon orang di sekitarnya.

"Nama saya Kovid dan saya bukan virus," ujarnya dalam salah satu cuitannya.

Sahabat, teman-teman, dan bahkan orang yang baru ditemuinya menertawakannya untuk kesamaan tersebut.

Misalnya ketika harus menyebutkan namanya ketika memesan minuman di kedai kopi.

Seringkali, semua orang di ruangan akan tertawa terbahak-bahak ketika namanya disebutkan saat pesanannya siap.

Alhasil, ia sekarang lebih sering menggunakan nama palsu atau panggilan lainnya untuk menghindari momen memalukan itu.

Kadangkala, memiliki nama itu cenderung membingungkan dan menyulitkan di waktu-waktu tertentu yang lebih serius.

Seperti ketika membuat akun Google dan sistem mengidentifikasi namanya sebagai kesalahan ejaan.

Akibat namanya, ia juga harus mengalami pemeriksaan paspor dan keamanan yang menyita waktu di bandara Sri Lanka.

"Pengalaman ini benar-benar gila," katanya lagi.

Meskipun awalnya terasa menyebalkan, Kovid kini menjadikannya sebagai hiburan semata.

Ia hanya tertawa ketika Google berulang kali memintanya mengkonfirmasi namanya atau ketika petugas bandara Sri Lanka memeriksa ulang paspornya.

"Hidup memberi saya (dan kita semua) lemon asam, Saya baru saja memutuskan untuk mengambil semuanya dengan humor yang baik dan membuat limun darinya," katanya.

Baca juga: Menurunkan Berat Badan Bisa Kurangi Risiko Covid-19, Menurut Studi

Menurutnya, akan lebih banyak pengalaman serupa di masa depan karena ia sama sekali tidak berencana mengubah namanya itu.

Lelucon yang dialami banyak orang bernama Kovid

Derita kesamaan nama dengan virus Corona tidak dialami oleh Kovid Kapoor saja namun banyak orang lainnya.

Termasuk pula Kovid Jain, wanita asal Indore, India yang kini lebih sering memakai nama suaminya atau panggilan lain.

Khususnya di depan umum untuk menghindari perhatian yang tidak diinginkannya.

“Saya menggunakan inisial saya KJ atau nama hewan peliharaan saya Koko di kedai kopi atau kedai makanan untuk menghindari perhatian dan ejekan," jelasnya.

Baca juga: Varian Omicron Diduga Bisa Jadi Vaksin Alami Covid-19

Sebenarnya, ia mengaku enggan melakukannya karena sangat menyukai namanya. 

Ayahnya, yang seorang akademisi, memilih nama dengan makna mendalam itu untuk mendoakan yang terbaik bagi Jain.

Namun ia terpaksa melakukannya karena respon yang diterimanya kadang tidak menyenangkan terkait namanya.

Seperti ketika mengucapkan selamat tahun baru kepada seseorang, ia menerima balasan, "Kami lebih suka tidak memiliki ucapan tahun baru darimu, covid-19".

Meski memahami sisi lucunya, ia mengaku agak kesal dengan korelasi tersebut.

Apalagi jika lelucon soal namanya itu datang dari orang yang tidak terlalu akrab dengannya atau di momen tertentu yang kurang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com