Misalnya, jika kita menetapkan tujuan seperti menulis jurnal, namun sampai sekarang kita belum memulai, saatnya untuk memikirkan apakah menulis jurnal itu penting, atau hanya sekadar kewajiban.
Apabila ini masalahnya, kegagalan bisa berubah menjadi proses yang menyadarkan kita untuk mencari hal yang dapat difokuskan.
Selain itu, kegagalan dapat menunjukkan tindakan kita tidak selaras dengan apa yang benar benar penting bagi kita.
Baca juga: Hai Orangtua, Mari Latih Anak Belajar dari Kegagalan dan Kesalahan
Kita mungkin mengetahui bahwa membuat jurnal sangat penting bagi kita. Apabila kita tidak membuat jurnal, maka kita tidak menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai yang kita anut.
Dalam hal ini, kegagalan akan memberikan kesadaran untuk berubah agar kemungkinan kita berhasil dalam upaya berikutnya lebih besar.
Di saat kita mengalami kegagalan yang menyakitkan, kita dihadapkan pada kenyataan yang terasa suram.
Apabila hubungan asmara kita kandas, masa depan seolah terlihat kosong dan penuh ketidakpastian.
Kita boleh merasa bersedih atas kegagalan, namun ketidakpastian ini juga bisa menjadi awal yang baru.
Cobalah untuk bangkit dan mulai membangun masa depan yang baru. Alih-alih merasa takut akan kehampaan, anggap saja masa depan layaknya selembar kertas kosong yang dapat dicoret-coret.
Jika kita bisa belajar dari kegagalan kita, bab kehidupan kita berikutnya mungkin jauh lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.