Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gangguan Kecemasan di Masa Kecil Picu Psikosis Saat Dewasa

Kompas.com - 11/01/2022, 20:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Moms

KOMPAS.com - Kesulitan membedakan antara kenyataan dan imajinasi sejatinya bukan perkara remeh, karena kondisi ini dapat menandakan adanya gangguan mental.

Di dunia medis, dikenal sebutan psikosis, yang merujuk pada gangguan mental yang terjadi ketika seseorang mengalami delusi, halusinasi, dan masalah berpikir.

Dibandingkan dengan orang dewasa dan orang berusia paruh baya, kondisi psikosis lebih rentan terjadi pada remaja dan dewasa muda.

Baca juga: Eco-Anxiety, Kecemasan yang Dipicu Kepedulian Lingkungan

Apabila tidak segera ditangani, psikosis dapat berkembang menjadi gangguan kejiwaan yang lebih parah.

Penderitanya berpotensi melakukan tindakan yang berbahaya baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Orangtua perlu mengetahui, gangguan mental psikosis pada anak bisa disebabkan oleh kecemasan yang mereka miliki di masa lalu.

Satu studi menunjukkan, anak dengan kecemasan yang intens di masa kecil berisiko menderita psikosis ketika dewasa.

Mengutip Study Finds, sebuah riset yang dilakukan peneliti di University of Birmingham memerlihatkan bagaimana kecemasan di masa kecil dikaitkan dengan psikosis di masa dewasa.

Baca juga: Orang dengan Kecemasan Sosial Hadapi Kesulitan Akademis, Benarkah?

Menurut para peneliti studi tersebut, anak dan remaja yang terus-menerus menghadapi tingkat kecemasan tinggi berisiko mengembangkan psikosis di saat mencapai usia awal 20-an tahun.

Studi ini menegaskan betapa pentingnya intervensi dini bagi kaum muda yang berjuang mengatasi masalah kesehatan mental, agar remaja terhindar dari psikosis.

Lebih lanjut studi menemukan, berfokus pada hormon stres dan peradangan dinilai sebagai salah satu cara terbaik untuk mengatasi kecemasan pada anak.

Para peneliti berusaha mengungkap hubungan antara kecemasan intens individu di masa kanak-kanak dengan kondisi psikosis mereka di masa depan.

Mereka memantau lebih dari 3.800 anak yang menjalani penilaian kesehatan mental pada usia yang berbeda.

Hasil studi menunjukkan, anak yang mengalami kecemasan konstan di masa kecil berisiko untuk mengembangkan psikosis saat mereka berusia 24 tahun.

Baca juga: 3 Cara Sederhana untuk Atasi Gangguan Kecemasan

Isu kesehatan mental pada anak menjadi perhatian yang sangat penting bagi para orangtua, apalagi mengingat saat ini dunia masih dilanda pandemi.

Intervensi dan penanganan kecemasan pada anak dapat menjadi kunci untuk memastikan ia tumbuh dan menjalani kehidupan yang baik di masa mendatang.

Orangtua sebaiknya mengetahui saat anak sedang mengalami masa-masa sulit. Perhatikan apa yang anak katakan kepada kita, dan bagaimana mereka bertindak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Moms
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com