KOMPAS.com - Mata jeli netizen memang sulit dihindarkan, termasuk soal ketepatan dialog berbahasa Inggris di salah satu adegan Layangan Putus.
Web series ini sempat jadi pembahasan warganet karena dianggap salah grammar dalam salah satu adegan fenomenalnya.
Karakter Kinan, yang dibawakan Putri Marino, tengah melampiaskan kemarahannya pada sang suami, Aris, yang diperankan Reza Rahardian.
Baca juga: Ingin Nonton Layangan Putus tapi Takut Beban Mental? Begini Kiatnya
"It's my dream. Not her." ujar Putri Marino, dengan akting yang begitu memukau.
Sayang, tata bahasanya dianggap tidak tepat karena menyalahi grammar bahasa Inggris.
The grammar police in me be like: HERS, not HER ????????#layanganputus pic.twitter.com/svM20qPAg1
— Miss Erina of Kiddyhouse (@DoritisB) December 29, 2021
Kesalahan ini, dan respon orang soal itu, sempat jadi diskusi hangat netizen di media sosial.
Banyak yang berpendapat, kesalahan grammar tersebut mengganggu adegan Layangan Putus yang sudah sangat bagus.
Namun ada juga yang merasa kesalahan grammar tersebut seharusnya dimaklumi karena hanya diucapkan di dalam film.
Orang-orang yang menyoroti kesalahan kecil tersebut bahkan disebut sebagai grammar nazy.
Situs Dictionary mendeskripsikan grammar nazy sebagai orang yang secara kompulsif mengkritik atau mengoreksi kesalahan tata bahasa Inggris orang lain.
Termasuk pula kesalahan ketik, salah eja, dan kekeliruan lain dalam ucapan atau tulisan.
Istilah nazy digunakan sebagai kiasan untuk sikap otoriter dan fanatismenya terhadap bahasa Inggris.
Istilah Grammar nazy sudah muncul sejak tahun 1960an dan banyak ditampilkan di film, acara televisi maupun media sosial.
Baca juga: Layangan Putus Bikin Penontonnya Geregetan, Kok Bisa?
Mereka yang disebut grammar nazy sangat berpatokan ketat pada aturan formal tata bahasa Inggris.
Mereka bahkan bisa bersikap sewenang-wenang ketika mengoreksi kesalahan grammar orang lain.