Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialog Layangan Putus Dipermasalahkan, Apakah Kita Grammar Nazy?

Kompas.com - 12/01/2022, 10:40 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Mata jeli netizen memang sulit dihindarkan, termasuk soal ketepatan dialog berbahasa Inggris di salah satu adegan Layangan Putus.

Web series ini sempat jadi pembahasan warganet karena dianggap salah grammar dalam salah satu adegan fenomenalnya.

Karakter Kinan, yang dibawakan Putri Marino, tengah melampiaskan kemarahannya pada sang suami, Aris, yang diperankan Reza Rahardian.

Baca juga: Ingin Nonton Layangan Putus tapi Takut Beban Mental? Begini Kiatnya

"It's my dream. Not her." ujar Putri Marino, dengan akting yang begitu memukau.

Sayang, tata bahasanya dianggap tidak tepat karena menyalahi grammar bahasa Inggris.

Kesalahan ini, dan respon orang soal itu, sempat jadi diskusi hangat netizen di media sosial.

Banyak yang berpendapat, kesalahan grammar tersebut mengganggu adegan Layangan Putus yang sudah sangat bagus.

Namun ada juga yang merasa kesalahan grammar tersebut seharusnya dimaklumi karena hanya diucapkan di dalam film.

Orang-orang yang menyoroti kesalahan kecil tersebut bahkan disebut sebagai grammar nazy.

Terganggu dialog di Layangan Putus berarti grammar nazy, benarkah?

Situs Dictionary mendeskripsikan grammar nazy sebagai orang yang secara kompulsif mengkritik atau mengoreksi kesalahan tata bahasa Inggris orang lain.

Termasuk pula kesalahan ketik, salah eja, dan kekeliruan lain dalam ucapan atau tulisan.

Istilah nazy digunakan sebagai kiasan untuk sikap otoriter dan fanatismenya terhadap bahasa Inggris.

Istilah Grammar nazy sudah muncul sejak tahun 1960an dan banyak ditampilkan di film, acara televisi maupun media sosial.

Baca juga: Layangan Putus Bikin Penontonnya Geregetan, Kok Bisa?

Mereka yang disebut grammar nazy sangat berpatokan ketat pada aturan formal tata bahasa Inggris.

Mereka bahkan bisa bersikap sewenang-wenang ketika mengoreksi kesalahan grammar orang lain.

Namun, grammar nazy tidak sama dengan editor, penyunting atau copy editor.

Sejumlah profesi tersebut memang bertugas memperbaiki tata bahasa di dalam naskah atau konten tertentu.

Sedangkan grammar nazy akan melakukannya dalam segala hal dan cenderung mengabaikan fakta jika bahasa Inggris memiliki berbagai versi.

Ada banyak jenis bahasa Inggris yang digunakan di dunia, dengan aturan yang sama kompleks dan validnya seperti Black English.

Seorang grammar nazy gagal memahami selera populer soal tata bahasa yang baik dengan tata bahasa linguistik.

Mereka juga dianggap menunjukkan rasisme dengan sikapnya yang otoriter itu.

Berbagai level grammar nazy

Situs Urban Dictionary menyebutkan, ada tiga jenis grammar nazy dengan ciri khas dan level otoriternya masing-masing.

Pertama adalah grammay nazy pemula yang lebih sopan dan halus ketika mengoreksi tata bahasa atau ejaan kita yang salah.

Kedua, grammar nazy berpengalaman yang lebih keras terhadap kesalahan tata bahasa orang lain, baik secara langsung maupun di forum internet.

Baca juga: Cara Meredakan Emosi Negatif yang Muncul Akibat Nonton Layangan Putus

Mereka rela menelusuri kolom komentar di media sosial atau internet lain untuk memperbaiki kesalahan tata bahasa dan ejaan yang buruk.

Terakhir adalah grammar nazy hardcore yang merasa berhak mengoreksi orang lain sekaligus dihormati atas kemampuannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tempat Sewa Baju Pengantin Adat di Jakarta, di Mana Saja?

Tempat Sewa Baju Pengantin Adat di Jakarta, di Mana Saja?

Look Good
Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Feel Good
3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

Look Good
Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Look Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Feel Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Feel Good
Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Look Good
Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Feel Good
Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Feel Good
Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Tanya Pakar - Parenting
Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Look Good
Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Feel Good
Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Feel Good
9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

Feel Good
6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

Feel Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com