Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Makanan Anti Inflamasi yang Dapat Bantu Jaga Kesehatan Otak

Kompas.com - 13/01/2022, 11:24 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peradangan kronis atau peradangan yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh kita bekerja terlalu keras, memang dapat memicu masalah.

Bahkan, peradangan ini dapat berperan pada penyakit seperti kanker, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan arthritis.

Peradangan kronis juga berperan dalam pengembangan kondisi kognitif, seperti dementia dan Alzheimer. Karena itu, penting bagi kita untuk mengurangi pemicu peradangan.

Caranya, antara lain dengan berhenti merokok, membatasi penggunaan alkohol, cukup tidur, mengurangi stres, dan tetap aktif.

Selain itu, kita juga bisa menguranginya dengan memilih makanan anti-inflamasi yang akan berdampak positif bagi kesehatan otak.

Baca juga: Diet Anti-Inflamasi Diklaim Mampu Perpanjang Usia

Tapi, makanan apa saja itu?

Tenang, tak perlu bingung mencarinya. Sebab, sebuah studi baru yang dilakukan American Academy of Neurology berhasil menemukan beberapa makanan anti-inflamasi tersebut.

Studi ini membuktikan bahwa konsumsi makanan anti inflamasi dapat menurunkan risiko demensia.

Para peneliti memantau pola makan lebih dari 1.000 partisipan di Yunani. Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok dan diberi nilai berdasarkan tingkat peradangan akibat makanan yang mereka konsumsi.

Hasilnya, 62 orang atau sekitar 6 persen dari apsrtisipan mulai menunjukkan gejala demensia. Setelah ditelusuri, orang-orang ini berasal dari kelompok pemakan makanan pemicu infalamasi.

Bahkan faktanya, partisipan yang memakan makanan pemicu inflamasi tiga kali lebih mungkin mengembangkan gejala demensia jika dibandingkan mereka yang memakan makanan anti-inflamasi.

Mengurangi makanan yang diproses, seperti fast food, lemak jenuh, dan minuman manis adalah cara terbaik dan paling efektif untuk mengurangi asupan makanan pemicu peradangan.

Memang, masih diperlukan penelitian lain untuk mencapai suatu kesimpulan. Kendati demikian, penemuan dalam studi ini membuktikan bahwa ketika tubuh meradang, otak juga ikut meradang.

Bahkan, para peneliti berhasil menginformasikan rekomendasi diet untuk untuk menjaga kesehatan kognitif seseorang.

“Penelitian ini membuat kami selangkah lebih maju dalam mengkarakterisasi dan mengukur potensi inflamasi dari diet seseorang,” kata salah satu peneliti, Nikolaos Scarmeas, MD, PhD, dari National and Kapodistrian University of Athens di Yunani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com