KOMPAS.com - Warganet di Twitter sedang ramai membahas pekerja yang membawa anaknya ke kantor.
Hal ini berawal dari beredarnya foto seorang wanita yang menggendong anaknya ketika sedang menyampaikan presentasi di hadapan rekan kantornya.
Potret tersebut disertai screen capture pesan teks wanita tersebut yang sedang meminta izin kepada atasannya.
Ibunya keren, bosnya keren, kantornya keren. Semangat untuk para ibu yg berkarir. Kalian luar biasa! ???????????? pic.twitter.com/a1OJnl0UZP
— ACE Software ???? (@alpacharlie) January 12, 2022
Unggahan tersebut dibagikan oleh akun @alphacharlie sebagai apresiasi untuk wanita tersebut maupun kantornya.
"Ibunya keren, bosnya keren, kantornya keren. Semangat untuk para ibu yg berkarir. Kalian luar biasa!"
Persoalan terpaksa membawa anak ke kantor memang sudah menjadi dilema banyak orangtua pekerja sejak dulu, khususnya wanita.
Apalagi jika pengasuh, tempat penitipan atau keluarga yang biasanya merawat anak sedang tidak bisa diandalkan.
Sejauh ini, memang belum banyak perusahaan atau institusi yang secara resmi mengizinkan pekerjanya membawa anak ke kantor.
Baca juga: Ini Aturan jika Anda Ingin Bawa Anak ke Kantor
Namun belakangan, sejumlah perusahaan mulai lebih terbuka dan memperbolehkan anak dibawa ke lokasi pekerjaan.
Ada yang memperbolehkannya di waktu tertentu, secara rutin dan bahkan menyediakan day care di lingkungan kantor.
Kebijakan baru ini sejalan dengan saran UNICEF untuk menjadikan lingkungan perusahaan lebih ramah keluarga.
Empat negara bagian di Amerika Serikat yakni Arizona, Kansas, Nevada, dan Washington mengizinkan pekerja membawa bayi ke kantor.
Hal ini diberlakukan paling tidak sampai anak berusia enam bulan atau sudah bisa merangkak.
Kebijakan ini menjadi bukti keharusan membawa anak ke kantor adalah dilema yang terjadi pada orangtua di seluruh dunia.
Kebijakan tersebut dianggap dapat meringankan biaya penitipan anak yang cenderung mahal dan meningkatkan work life balance para pekerja.