Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 2 Jenis Stres, dan 4 Langkah untuk Mengatasinya

Kompas.com - 14/01/2022, 07:01 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Distress juga memunculkan gejala fisik dan psikologis seperti sakit kepala, insomnia, kurang fokus, atau mudah marah.

Lahargo lalu mengingatkan, stres harus diwaspadai dan segera diatasi bila sudah mengganggu kehidupan sehari-hari.

"Ibaratkan baterai harus ada sisi positif dan negatif, maka kehidupan juga begitu. Tidak bisa semuanya positif atau negatif karena pasti tidak akan bekerja," kata Lahargo.

"Dan itu perlu manajemen stres agar tidak berujung kepada stres yang negatif sebab bisa mengganggu fungsi hidup kita," imbuhnya.

Ia mengingatkan, tingkat stres yang sudah berlebihan akan membuat seseorang mudah terbawa perasaan alias baper, sering merasa kesemutan, sesak napas, mual, termasuk maag.

Baca juga: 3 Strategi Sederhana untuk Menghilangkan Stres

Empat langkah mengatasi stres

Agar stres tidak terjadi berkepanjangan dan orang-orang bisa menjalani kehidupan dengan normal, Lahargo memberikan empat langkah mengatasi stres.

Pertama, ia meminta orang yang sedang stres untuk melakukan validasi terhadap kondisi dan perasaannya.

Ini bisa dilakukan dengan menerima diri sendiri dan berhenti menyalahkan keadaan.

Bagi Lahargo bukanlah masalah jika seseorang merasa ada yang kurang beres dari dirinya.

"It's okay not to be ok. Yang bisa kita lakukan terhadap masa lalu adalah memaafkan dan mengambil pelajarannya," ungkap dia.

Ketika melakukan validasi, lanjut Lahargo, orang yang stres harus menyadari bahwa sesuatu bisa terjadi karena alasan tertentu.

Baca juga: Anak Sering Makan Berlebihan, Waspadai Mungkin Gejala Stres

"Selalu ada alasan kenapa kita mengalami satu peristiwa tertentu dalam kehidupan dan cara memaknai itulah yang membuat hidup bisa lebih berkualitas," ujar Lahargo.

Langkah kedua yang ia sarankan adalah melakukan ventilasi atau berani mengekspresikan apa yang sedang dirasakan.

Ini bisa dilakukan dengan bercerita atau curhat ke rekan kantor, sahabat, maupun orangtua.

"Tapi, kalau orang introvert sulit melakukan ventilasi, bisa diganti dengan journaling," saran dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com