Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali, Berbagai Efek Buruk dari Minum Kopi secara Rutin

Kompas.com - 16/01/2022, 09:04 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Kurang tidur bisa memicu banyak masalah kesehatan sehingga tidak boleh terlalu sering dilakukan.

Baca juga: Ini Resep Kopi yang Disebut Bisa Meningkatkan Libido

Serangan panik

Orang yang menderita kecemasan dan gangguan panik sebaiknya menghindari minum kopi berkafein, kecuali sudah terbiasa.

Hal ini sesuai hasil eksperimen dalam Depression & Anxiety menemukan bahwa 48 persen pasien dengan diagnosis gangguan panik.

Mereka terbukti mengalami serangan panik jika mengonsumsi 400 hingga 480 miligram kafein.

Kegelisahan, tekanan darah tinggi, dan peningkatan denyut jantung

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein tidak berpengaruh pada tekanan darah.

Ada yang menyebutkan manfaatnya dapat menurunkan tekanan darah dengan merelaksasi pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah.

Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa terlalu banyak kafein dapat memicu kecemasan, tekanan darah tinggi, dan peningkatan detak jantung.

Tak heran kan jika ada yang merasa gelisah setelah meminum kopi dalam porsi besar namun perut kosong?

Serangan jantung & stroke

Kopi dapat meningkatkan tekanan darah dan homosistein, asam amino yang terkait dengan kerusakan arteri.

Harvard Health Letter menyebutkan, ada peningkatan risiko serangan jantung dan stroke, terutama pada mereka yang tidak minum kopi secara teratur.

Lalu, penelitian yang dilakukan oleh European Journal of Preventive Cardiology juga menghubungkan jenis metode brewing kopi dengan serangan jantung dan umur panjang.

Baca juga: 7 Pilihan Minuman Penghilang Ngantuk, Tak Cuma Kopi

"Kopi tanpa filter mengandung zat yang meningkatkan kolesterol darah," ujar peneliti Dag Thelle, seorang profesor senior di Universitas Gothenburg, Swedia.

Menggunakan filter saat proses breweing akan menghilangkan risiko ini.

Masalah kehamilan

Mengkonsumsi banyak kafein setiap hari telah terbukti dapat meningkatkan masalah kehamilan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com